32.7 C
Tangerang Selatan
Jumat, 29 Maret 2024
Serpong Update
CLOSE UP

Akbar Tanjung Apresiasi Airin Saat Jadi Moderator Sarasehan

Serpongupdate.com – Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany memimpin diskusi sarasehan yang bertajuk “Indonesia Menjadi Negara Berhasil” yang diselenggarakan Dewan Pergerakan Indonesia Maju (PIM), di Sekretariat PIM Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/4).

Dalam saresehan tersebut menghadiri Mantan Ketua MPR RI Akbar Tanjung, Pengusaha Rosan P Roeslani, Pembulutangkis Tantowi Ahmad, pelatih timnas Indonesia Indra Sjafri, dan peraih penghargaan Tokoh Perubahan 2013 R. Ridwan Hasan S. Kemudian pengantar diskusi dibawakan oleh Din Syamsuddin, pemimpin Dewan PIM.

Airin yang menggunakan batik khas tangsel dan kerudung biru membuka acara tersebut dengan piawai. Bahkan kepiawaian Airin dipuji langsung oleh Akbar Tanjung. “Moderator sangat piawai dalam membawa acara ini, bikin terpesona,“ kagum Akbar Tanjung saat diskusi dimulai.

Ungkapan tersebut, langsung dibalas senyum oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.

Airin yang memoderatori diskusi mengawali pertanyaan, “Bagiamana Pak Akbar (Tanjung) untuk Indonesia ke depannya?”

Akbar pun mengaku optimis Indonesia akan menjadi negara berhasil nantinya, asal terus memperkuat kerjasama antarlembaga.

“Kita harus mempunyai pemerintah yang kuat, lalu infrastruktur lembaga harus juga diperkuat termasuk juga DPR dan lembaga-lembaga yang ada di konstitusi kita. Karena itulah harus dibangun kerjasama yang kuat ke depan,” ujar Akbar.

Airin juga menanyakan tanggapan Akbar tentang kondisi bangsa saat ini yang diresahkan dengan maraknya penyebaran informasi bohong alias hoaks dan ujaran kebencian. Menurut Airin, hal tersebut bisa memicu perpecahan bahkan perselisihan bangsa.

Menurut Akbar, semua pihak harus dewasa dalam menyikapi setiap informasi yang beredar. Hiruk pikuk politik serta perang opini antarelite partai menyusul Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 jangan sampai mengganggu keharmonisan bangsa.

Akbar mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersamaan dan toleransi di tahun politik 2018 dan 2019.

“Hiruk pikuk saat ini tentu kita tidak inginkan. Ini bisa menghilangkan kebersamaan kita. Keberagaman harus tetap kita jaga,” tegasnya.

Sementara Mantan Ketua PP Muhamadiyah Din Syamsuddin, menyampaikan ada tujuh indikator negara gagal (fail state). Beberapa di antaranya yaitu keganjilan distribusi aset negara atau tidak adanya pemerataan, korupsi dan konflik anak bangsa.

“Berdasarkan indikator yang ada, Indonesia belum masuk fail state.  Dan saya kira Indonesia belum sampai ke tingkat itu. Sehingga saya tidak setuju Indonesia akan jadi negara gagal,” sambungnya.

Din mengatakan PIM sengaja mengambil tema sarasehan “Indonesia Menjadi Negara Berhasil” karena semua pihak harus bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara berhasil, negara juara, dan negara pemenang. Saat ini disayangkan muncul pesimisme dari sebagian kalangan bahwa Indonesia akan jadi negara bubar. “Ada pesimisme tak hanya akan jadi negara gagal tapi juga akan jadi negara bubar,” ucapnya.

Dengan menggunakan kata ‘berhasil’ atau ‘pemenang’, potensi besar bangsa Indonesia dapat teraktualisasi. “Kami sengaja gunakan istilah ‘menjadi’ karena punya makna filosofis dalam filsafat eksistensial. Keberadaan suatu bangsa tak hanya sekadar berada tapi mengada. Menampilkan eksistensinya dan mengaktualisasikan potensi itu,” jelasnya. (rls/sbr)

 

Berita Terkait

Leave a Comment