Masa pertumbuhan anak adalah masa-masa emas dimana kunci utama pembentukan struktur otak anak adalah nutrisi dan stimulasi. Pada masa – masa emas tersebut anak akan menyerap lebih banyak nutrisi yang berguna bagi tubuh.
“Membentuk si kecil berperilaku cerdas & cerdas berperilaku sejak dini tidak bisa dibentuk secara instan, masa awal 1000 hari pertama kehidupan anak akan sangat menentukan, selain itu penilaian harus menyesuaikan dengan tahapan normalisasi perilaku anak yang sesuai usianya”, ujar dr. Christiana R. Setiawan, Sp.A dalam acara Seminar Awam Bethsaida Hospitals dengan tema “Pastikan Alergi Tidak Menghambat Potensi Si Kecil” di Auditorium Lt. 9 Bethsaida Hospitals.
Susu menjadi salah satu asupan nutrsi penting yang berguna bagi pertumbuhan anak. Namun dibalik manfaat tersebut, ternyata susu sapi juga bisa menyebabkan alergi pada anak. Hal ini disebabkan karena protein susu sapi adalah salah satu jenis protein yang pertama kali diberikan pada bayi. Selain itu, kemampuan pencernaan dan fungsi enzim pencernaan pada bayi belum bekerja dengan optimal.
Beberapa penelitian menunjukkan alergi dengan berbagai akibat yang bisa mengganggu organ sistem susunan saraf pusat dan disfungsi sistem imun itu sendiri tampaknya menimbulkan banyak manifestasi klinik yang dapat mengganggu perkembangan dan perilaku seorang anak.
dr. Johannes Ridwan T.S, Sp.A,DPPS menjelaskan, penatalaksanaan alergi susu sapi adalah dengan mengindentifikasi pencetus dengan menghindari protein susu sapi. Jika ibu memberikan ASI eksklusif maka ibu stop konsumsi susu sapi dan produknya serta jika anak minum susu formula maka berikan susu khusus untuk alergi, begitu juga dengan makanan pengganti ASI nya bebas produk susu sapi dan terakhir jangan lupa baca label kemasan.
