Naas nasib Imam Sapei (35), dan Arsad (37) warga Gang Masjid KUD, Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, babak belur dihajar massa.
Kedua orang itu, diketahui sebagai kuli bangunan dihajar massa setelah diteriaki maling oleh petugas ronda di Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Senin (31/10) sekira pukul 24.00 WIB.
Peristiwa itu berawal, ketika Imam Sapei (35), dan Arsad (37), pulang kerja dan mampir kerumah temannya di Desa Bojong Renged, untuk melakukan tahlilan.
Sepulang dari rumah duka, Imam Sapei (35), dan Arsad (37) yang tidak hapal jalan menyasar ke sawah dan kandang kambing milik warga. Karena takut mengganggu warga, ia mematikan sepeda motornya dan kemudian bertemu dengan warga yang sedang melakukan ronda.
Pada saat itu, petugas ronda sempat menanyakan identitas kedua kuli bangunan tersebut, karena takut disangka maling, Arsad yang dikerahui sedikit terganggu kejiwaannya lari, kemudian diteriaki maling.Warga yang mendengar teriakan maling keluar dan menghajar keduanya hingga babak belur.”Saya sudah katakan kalau saya bukan maling, saya ke sasar jalan, tapi saya terus dipukulin,” kata Sapei, Selasa (1/11).
Sapei yang tak tega melihat adik iparnya Arsaddipukuli secara membabi-buta oleh massa, menangis dan minta massa agar tidak memukuli adiknya.
“Saya nangis ngeliat adik saya dipukulin hingga babak belur, bahkan ditelanjangin, saya teriak jangan pukulin ade saya, saya bukan maling, tapi tetap teriakan saya tidak digubris bahkan warga semakin beringas,” ujar Sapei menceritakan.
Ketua RT02/02 Desa Teluknaga, Uding mengaku sempat dihubungi Sapei untuk menjelaskan kepada warga. Ia juga sempat datang ke lokasi dan mendapati korban dalam keadaan babak belur. “Uding menjelaskan, mereka adalah warga yang baik, dan pekerja keras,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Yatim Piatu Al Mahmudah, H.Sarmili Ari mengatakan, bahwa kedua orang itu adalah pekerja bangunan di tempatnya.