34.6 C
Tangerang Selatan
Rabu, 16 Oktober 2024
Serpong Update
PROFILE

Dokter dan Pasien Luncurkan Buku “Menyibak Seribu Wajah Multiple Sclerosis’

Istilah penyakit Multiple Sclerosis atau sering disingkat MS, memang masih asing dan jarang didengar, dibanding penyakit lainnya. Penyakit MS ini jarang diderita oleh masyarakat Indonesia, bahkan sangat jarang diderita oleh penduduk di benua Asia.

Multiple Sclerosis, merupakan salah satu penyakit kronis yang menyerang sistem saraf pusat dan berhubungan erat dengan gangguan autoimun atau kekebalan tubuh yang menyerang sel, jaringan dan organ tubuh penderita sendiri. Sedangkan sistem saraf pusat adalah sistem saraf yang meliputi otak dan saraf tulang belakang.

Berangkat dari penyakit yang diderita oleh Theophilia Edwinda Prasasti atau lebih akrab disapa Winda ini menjadi salah satu inspirasi Dr. dr.Yusak M.T. Siahaan, Sp,S, FIPP terbitnya buku berjudul ‘Menyibak Seribu Wajah Multiple Sclerosis’ bercerita tentang seorang penderita penyakit Multiple Sclerosis (MS).

Buku beukuran A5 setebal 90 halaman ini berisi tentang perjuangan penderita MS. Berkat kegigihan dan mau terbuka serta dukungan keluarga, penderita MS tetap optimis dan dapat hidup secara berkualitas, dan mampu melakukan kegiatan sehari-hari senormal mungkin.

buku
Kerja bareng dokter Yusak dan Winda pasien penderita MS ini ditulis selama 1 tahun dan akan segera diluncurkan akhir Nopember 2016.

”Berawal pada tahun 2011, saat menjelang wisuda. Winda mengalami kesemutan pada kaki kanan dan terus menjalar hingga tubuh bagian atas. Dan lama-kelamaan, tubuh bagian sebelah kanan dari mulai kaki hingga dada menjadi kebas atau kebal,” cerita Winda saat peluncuran buku ‘Menyibak Seribu Wajah Multiple Sclerosis’ pada hari Jumat, 11 Nopember 2016 di Siloam Hospitals Lippo Village, Karawaci, Tangerang bersamaan dengan diselenggarakannya seminar medis multiple sclerosis.

Mencari tahu pun dilakukan Winda saat itu. Dokter spesialis tulang dikunjungi, alhasil semua tulang – tulangnya normal.Kemudian dokter penyakit dalam disambangi, hasilnya juga normal setelah dicek.

Berkat dukungan keluarga, akhirnya Winda bertemu dengan Yusak, yakni dokter spesialis saraf Siloam Hospitals Lippo Village Karawaci. Dari keterangan dokter, dirinya divonis terkena penyakit MS dan merupakan penyakit yang jarang terjadi.

“Ibarat petir disiang hari. Kaget pastinya,” kenang Winda saat mengetahui dirinya divonis menderita penyakit MS yang bersifat kronis dan bisa berlangsung bertahun-tahun.

Tidak mau terjebak dalam kesedihan akan vonis penyakit MS. Winda mulai melakukan pengobatan secara inten dengan dokter Yusak. ”Awalnya tidak mudah untuk melakukan pengobatan secara inten. Perasaan bosan dan pesimis menghantui. Terlebih, kalo penderita penyakit MS ini tidak ada fase penyembuhan,” ujar perempuan kelahiran Maret 1991.

Keinginan untuk berbuat dan menghasilkan karya, menjadi motifasi Winda untuk menjalani pengobatan. “Dukungan orang tua dan keluarga, serta keterbukaan dan semangat untuk sembuh dari sosok Winda, menjadi salah satu inspirasi terciptanya buku tentang penderita MS,” terang dokter Yusak.

Buku yang ditulis bareng ini, antara lain berisi penjelasan tentang gejala dan macam penyakit MS dari kacamata medis, langkah pengobatan yang harus dilakukan, peran keluarga untuk memotifasi, juga menampilkan kisah inspiratif.

Ditulis dalam gaya bahasa yang ringan, buku ini diharapkan dapat dipahami dengan mudah oleh pembacanya.

Berita Terkait

Leave a Comment