26.6 C
Tangerang Selatan
Jumat, 19 April 2024
Serpong Update
LEISURE

Kesenian “Ngarak Posong” Cianjur Berawal dari Panen Belut

Asal muasal cerita tercipta kesenian “Ngarak Posong” berawal saat panen belut. Dimana,  sebagian warga desa di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur mengolah belut menjadi panganan yang dapat menambah penghasilan selain bertani.

Ngarak Posong memiliki filosopi yang bermakna, tentang proses manusia menuju jalan yang benar dan mengarah kepada peningkatan keimanan seseorang. Kesenian yang dibungkus kearifan lokal ini, dalam setiap penampilannya selalu mendapat respon positif dan mampu membuat penonton menari.

Kali ini, Ngarak Posong kembali ditampilkan pada acara “Saung Rahayat” persembahan Prasetiya Mulya Business School BSD dalam kegiatan Program Community Development yang berlangsung di Alun-alun Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur pada Sabtu 27 Februari 2016 lalu.

Puluhan warga tumpah ruah turun ke jalan menonton kirab kesenian “Ngarak Posong” yang diiringi tarian dan alunan alat musik kecapi, gong suling dan gendang yang mampu mengajak orang yang berdiri di sepanjang jalan ikut menari.

Menurut Asep salah satu pecinta Ngarak Posong dan sekaligus pengrajin panganan belut.  Kesenian asli Cibeber ini kerap tampil di berbagai tempat dan tampil diundang secara resmi oleh beberapa kota/kabupaten untuk menghibur masyarakat.

Formasi Ngarak Posong sendiri terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dalam kesenian daerahini menampilkan posong ukuran besar dan belut ukuran besar juga. Penampilan ngarak posong ini diiringi musik kesenian, khas orang Sunda.

“Dengan terus menggali dan mengembangkan potensi budaya yang ada di Cianjur, khususnya Kecamatan Cibeber tentu kita semua berharap agar Ngarak Posong ini menjadi salah satu contoh seni dan budaya khas yang patut dilestarikan,” tutup Drs. Ucup Supriadi Ditamihardja, Camat Cibeber, Kabupaten Bekasi dalam kegiatan “Saung Rahayat” 2016.

Berita Terkait

Leave a Comment