Cegah masuknya faham komunis di Tangerang Selatan (Tangsel), beberapa tokoh masyarakat berkumpul untuk menyikapinya. Rapat sendiri digelar di Yayasan Pondok Pesantren Ashabul Ardhi Kampung Dadap Serpong Kota Tangsel, Minggu (15/5).
Para tokoh ini khawatir, karena saat ini faham komunis sudah berani menampakkan dirinya di Indonesia. Melalui ajaran-ajarannya maupun atribut yang mulai beredar dan meresahkan masyarakat.
“Sejarah yang sudah terjadi faham komunis dengan organisasi PKI-nya sangat brutal dan menyerang tokoh-tokoh agama Islam saat itu. Mulai dari tahun 1948 dan pemberontakan tahun 1965 peristiwa ini sangat dikenang oleh Bangsa Indonesia dan tidak boleh terjadi lagi di Indonesia,” kata Burhanuddin dari Front Pembela Islam (FPI) Banten.
Namun saat ini menurut Burhanuddin, kebangkitan faham komunis mulai terlihat.
“Jika faham ini bangkit maka akan membahayakan keutuhan Pancasila dan NKRI serta Umat Islam akan menjadi korban,” ucapnya lagi
Meski marak beredar atribut yang berbau komunis dibeberapa daerah, Eko Yuliadi dari Forum Masjid dan Mushola BSD (FMMB) mengimbau agar umat Islam tidak terpancing.
“Diimbau kepada umat Islam agar jangan sampai main hakim sendiri, kita ini harus taat hukum. Sehingga jika ada yang melihat atribut PKI agar diserahkan kepada aparat keamanan baik itu TNI maupun kepada Polri,” harap Eko.
Ketua Lembaga Dakwah FPI Tangsel Al Faqir Doni Sambrun mengingatkan kepada aparat keamanan untuk bersikap tegas terkait maraknya atribut PKI.
“Aparat keamanan harus bersikap tegas karena beberapa waktu lalu ada umat Islam yang memakai atribut ISIS langsung ditangkap. Demikian pula jika ada yang memakai atribut PKI maka aparat harus bertindak jangan didiamkan saja,” kata Doni.
Doni berharap agar masyarakat peduli dan mencegah bangkitnya PKI.
“Jika PKI bangkit maka tinggal tunggu saja kehancuran NKRI. Untuk itu jangan berikan peluang dan pintu masuk komunis ke Indonesia,” pungkasnya. (nto)