Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengajak masyarakat Indonesia membudayakan standar mutu dan keselamatan dalam pembangunan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing.
Diungkapkan, Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain, mutu dan keselamatan merupakan dua hal yang menjadi keharusan dalam menciptakan produk dan layanan pembangunan bangsa.
“Mutu sangat terkait dengan kualitas, sedangkan keselamatan melekat pada proses penjaminan mutu,” katanya, Selasa (30/8/2016), di Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Menurutnya, untuk semakin meningkatkan daya saing produk dan layanan yang dihasilkan, negeri ini harus mampu menerapkan aspek mutu dan keselamatan atas penggunaan produk elektronik secara terintegrasi.
“Dalam lingkup nasional, untuk mewujudkan kehidupan bangsa berdaya saing yang mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, maka seluruh aset nasional harus memiliki mutu dan daya saing internasional,” ucap Dia.
Sementara Kepala Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2SMTP), Agus Fanar Syukri, menerangkan, untuk membudayakan mutu dan keselamatan sebagai salah satu standar produk dan layanan diperlukan ide dan alih pengetahuan terkait isu strategis.
“Ide konstruktif diperlukan untuk membangun riset yang mampu mengembangkan pola pikir masyarakat dan berdaya saing nasional,” katanya.
Dia mencontohkan, pada sebuah teknologi lampu yang digunakan dalam rumah tangga ada yang sudah LED, pijar, TL dan sebagainya, dari pilihan itu, masyarakat melihat mutu dan keselamatan produk ada pada yang harganya lebih tinggi.
“Seperti contoh itu, ada yang mutu bagus harga bagus, mutu biasa lalu harga murah dan ada juga yang standar mutu terjaga dan harga murah, kesadaran ini yang harus masyarakat kita miliki,” katanya. (han)