Rumah Keluarga M. Nurdin 44 dan Sari 42, korban terbakarnya kapal KM Zahro diperairan Muara Angke, pada Minggu (1/1/2017) nampak kosong. Sesekali keluarga korban yang berasal dari Depok datang untuk mengembil beberapa keperluan.
Agus, 45, tetangga korban menerangkan, Rumah keluarga Nurdin yang berada di Perum Puri Pamulang, Kota Tangerang Selatan, kosong sejak Jumat (30/12/2016) sore.
“Mereka sekeluarga berangkat semua ke Pulau, ya memang mau liburan. Tapi sebelum berangkat mereka menginap dan merayakan tahun baruan di Pluit, tempat saudaranya,” ucap Agus, (3/1/2017), di rumah keluarga Nurdin.
Pada sore hari, tepat saat peristiwa kapal KM Zahro terbakar, saudara keluarga Nurdin datang untuk mengambil kartu keluarga dan dokumen lain.
“Pas hari Minggu ada adiknya Pak Nurdin datang, bilangnya mau ambil kartu keluarga (KK) dan keperluan antem mortem lain. Tadi pagi juga datang katanya mau ambil kunci serep mobil yang dititipkan di pelabuhan Muara Angke,”jelas Agus.
Dijelaskannya, keluarga M.Nurdin dihuni oleh seorang istri, Sari 42, dua anak perempuan Syifa, kelas 2 SMA, Najwa kelas 6 SD dan satu laki-laki bernama Rifa Rizkiawan.
“Kalau yang saya tahu dari TV, Bu Sari dan Rifa dinyatakan selamat, saat ini sedang mendapat perawatan di RSCM, malah kalau Rifa sudah bisa pulang. Mungkin dirawat keluarganya yang di Depok,”
Sementara Nurdin beserta anak pertamanya Syifa dan anak keduanya Najwa belum diketahui keberadaanya. “Pak Nurdin itu PNS Batan, beliau tugas di Batan yang Lebak Bulus,” ucapnya.(han)
