Maraknya tindak kejahatan terhadap anak, hingga beragam perilaku sosial yang negatif di kalangan remaja, telah menjadi kekhawatiran di kalangan orang tua.
Hampir semua fenomena permasalahan tersebut umumnya dikaitkan dengan bentuk pola asuh dan interaksi positif di lingkungan keluarga. Intinya, semua peristiwa yang terkait dengan perilaku negatif remaja, pada akhirnya bermuara pada peran orang tua dalam membentuk pola perilaku anak.
Tak heran, fenomena tersebut berdampak pada sikap trauma yang justru menghadirkan perilaku ‘setengah matang’ para orang tua dalam mendidik dan mengawasi putra-putrinya. Salah satunya menciptakan sikap orang tua yang menjadi over protektif, dimana anak justru menjadi sangat tergantung dan tidak mandiri.
“Sikap over protektif orang tua akan membawa efek negatif bagi proses tumbuh kembang anak. Anak bisa menjadi figur yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap orang tua, atau berkembang dan membentuk perilaku anak yang tidak bisa diatur,” ujar Fitri Suyono, Psi, Psikolog.
Dalam rangka menyikapi semua fenomena itulah, Yayasan Sayap Ibu Cabang Provinsi Banten (YSI-Banten) bekerjasama dengan event organizer (EO) Better Lives, menggelar talkshow (offline) yang mengangkat tema; ‘Menumbuhkembangkan Kemandirian Anak Melalui Kelekatan Emosional dalam Keluarga’ di Hotel Mercure, Alam Sutera, Tangerang Selatan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi dalam meningkatkan hubungan emosional di dalam lingkungan keluarga. Terjalinnya kelekatan emosional yang terjaga, diharapkan mampu menumbuhkembangkan dan mananamkan kemandirian pada putra-putri Anda,” kata Fitri Suyono, Psi, Psikolog.
Kegiatan yang juga dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Disabilitas International, 3 Desember 2015 ini juga dimeriahkan dengan acara bazaar, aneka lomba yang menjanjikan beragam hadiah menarik, hingga acara hiburan seperti Line Dance oleh ILDI (Ikatan Langkah Dansa Indonesia) dengan iringan Band G Pro, Ega and Friends, dan IM Star. Kedua band terakhir merupakan grup band dari anak-anak penyandang disabilitas.
“Melalui semua kegiatan itu, YSI-Banten ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam suatu kegiatan, sekaligus menjadi bagian dalam upaya membangun kebersamaan dengan anak-anak penyandang disabilitas,” ujar Ketua Umum YSI-Banten Renowati Hardjosubroto
Di sisi lain, tambah Reno, melalui semua kegiatan dalam rangka menyambut 60 tahun YSI Berkarya, diharapkan keberadaan Yayasan Sayap Ibu secara umum, maupun Yayasan Sayap Ibu Cabang Provinsi Banten, sebagai lembaga yang menangani anak-anak cacat ganda terlantar bisa semakin dikenal. “Harapannya, mata masyarakat akan semakin terbuka bahwa masih banyak anak-anak yang sangat membutuhkan dukungan kita semua,” imbuhnya.