Sosialisasikan pembangunan PLTN terus dilakukan. Antara lain melalui pemerintah daerah, media massa dan langsung ke masyarakat, bahwa pembangunan PLTN ujicoba ini aman.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Untuk meyakinkan masyarakat PLTN tersebut aman, pihaknya mengajak masyarakat serta komunitas yang bertempat tinggal berdekatan dengan lokasi PLTN ujicoba tersebut masuk ke dalam reaktor nuklir. Seperti yang dilakukan awak media massa, pemeritah daerah dan pihak swasta berkeliling melihat reaktor nuklir milik BATAN, pada beberapa waktu lalu.
Diketahui, nilai investasi yang dibenamkan untuk membangun reaktor dan sarana lainnya mencapai Rp1,7 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN). Konsultan nuklir asal Jerman, diketahui bakal mengawal proses pembangunan PLTN yang rencananya beroperasi pada 2020 itu.
Pembangunan PLTN ini sejalan dengan amanat UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Sesuai UU tersebut, Indonesia diharuskan memiliki PLTN pada 2019.
Kepala Bidang Kajian Infrastruktur Sistem Energi Nuklir BATAN, Suparman mengatakan saat ini pihaknya tengah menyusun konsep disain PLTN. Tak hanya itu tapak lahan juga tengah disiapkan di lahan BATAN yang ada di Puspiptek. “PLTN ini non komersil. Kalau ini berhasil, bisa dibangun di daerah terpencil sebagai pasokan listrik ke rumah-rumah warga,” ungkapnya.
Labolaturium yang dibangun itu akan menghasilkan 10 mega wat termal. Jika dikonvesrikan ke listrik menjadi sepertiganya, yakni mencapai 3,5 mega wat atau 3,5 juta wat.
“Ini akan menjadi pilot project. Tapi, untuk sementara listrik yang dihasilkan tidak dikomersilkan. Kalau ini berhasil, bisa dibangun di daerah terpencil sebagai pasokan listrik ke rumah-rumah warga,” ungkapnya.
Rencana pembangunan PLTN terus disosialisasikan kepada masyarakat. Antara lain melalui pemerintah daerah, media dan terjun langsung ke masyarakat. Pasalnya, masyarakat harus tahu adanya program pembangunan reaktor ini.