Serpongupdate.com – Sebanyak 25 pasang peserta dalam pemilihan abang nona Kota Tangsel ikut audisi yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kota Tangsel, Minggu (24/9) di Puspem Kota Tangsel.
Ratih Endang Yuningsih selaku Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif pada Dinas Pariwisata Kota Tangsel, menjelaskan, penjaringan ini merupakan penjaringan hari kedua, sebelumnya dilakukan di Living World dengan jumlah peserta yang mengikuti audis sebanyak 25 pasang calon abang dan nona.
“Kita masuk hari kedua, dari 25 peserta ini, dikerucutkan menjadi 14 peserta yang nantinya akan mengikuti rangkaian tahapan baik karantina dan lainnya,”jelasnya.
Ratih menjelaskan, peserta ini harus melengkapi persyaratan saat mendaftarkan diri. Usia minimal 17 tahun hingga 22 tahun dan tinggi badan bagi pria (Abang) 170 cm dan wanita (Nona) 165 cm.
“Lalu para pendaftar juga tidak dalam keterikatan kegiatan yang serupa, terbebas narkoba dan menyertakan kartu identitas KTP atau Kartu Pelajar dan mahasiswa,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya pendaftar juga harus melengkapi persyaratan administrasi seperti foto close up berwarna ukuran 4R dan fotocopy ijazah dan sertifikat pendukung lainnya.
Setelah lolos audisi, maka para peserta ini akan mengikuti karantina yang akan berlangsung selama satu bulan, dan pada 27 Oktober mendatang mereka akan masuk tahapan grand final yang akan diselenggarakan di Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe, Pamulang.
Salah satu dewan juri dalam ajang audisi abang nona Tangsel, Deden Umaidi menjelaskan, kegiatan ini sangat bagus, namun perlu adanya sosialisasi kedepannya.
“Acara Abang Nona ini sangat bagus, terlebih ajang ini sebagai ajang untuk mencari duta kebudayaan dan pariwisata yang ada di Tangsel, sehingga para peserta ini diharapkan mengetahui sejarah kota Tangsel, asal muasal kebudayaan, dan bisa memperkenalkan pariwisata dan kebudayaan yang ada di Tangsel,”ungkapnya.
Dari hasil audisi, banyak peserta yang memiliki kemampuan tiga bahasa, dan lainnya, ini sangat membantu dalam mempromosikan budaya yang ada di Tangsel di dunia internasional
