Serpongupdate.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bersama Gerakan Organisasi Wanita (GOW) meresmikan Sekolah Ibu, ruang belajar inklusif bagi semua kalangan usia yang berlokasi di wilayah Kelurahan Lengkong Wetan, Serpong, Rabu (26/11).
Program ini hadir sebagai ruang pendidikan inklusif yang dapat diikuti seluruh warga tanpa batasan usia, latar belakang, maupun kondisi ekonomi.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, menegaskan bahwa Sekolah Ibu bukan hanya diperuntukkan bagi para ibu, tetapi juga terbuka untuk anak-anak, remaja, hingga penyandang disabilitas yang membutuhkan kesempatan kedua dalam pendidikan.
“Siapa saja yang tidak sempat mengenyam pendidikan formal akan diberikan kesempatan belajar di sekolah ini. Tidak melihat ekonomi, usia, atau status. Baik ibu, anak-anak, pemuda, sampai yang membutuhkan paket A, B, dan C termasuk penyandang disabilitas, semua bisa belajar di sini,” ujar Benyamin.
Ia menambahkan, Sekolah Ibu tidak menetapkan batas usia dan seluruh kegiatan diberikan tanpa dipungut biaya.
“Tidak memandang batas usia dan tidak dipungut biaya. Banyak materi akan diajarkan, modulnya sedang disusun,” katanya.
Untuk tahap awal, tercatat 32 peserta mulai mengikuti kegiatan belajar, sementara total pendaftar telah mencapai sekitar 90 orang.
“Ini tahap awal dulu, trial and error. Berjalan dulu, nanti ketemu bentuknya, baru kita formalkan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Benyamin juga membekali peserta dengan pengetahuan dasar hukum, termasuk bahaya membawa senjata tajam serta risiko pelanggaran bullying. Ia menyebut sudah ada delapan relawan pengajar yang bersedia mendampingi peserta.
Sementara itu, Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Tangsel sekaligus penggagas Sekolah Ibu, Tini Indrayanthi, menyampaikan bahwa program ini merupakan gerakan pendidikan yang lahir dari keprihatinan atas masih banyaknya warga yang tidak mendapatkan akses pendidikan layak.
“Ini sekolah untuk semua, bagi yang membutuhkan kesempatan kedua. Hari ini bukan hanya peresmian program, tetapi lahirnya sebuah gerakan besar untuk masyarakat Tangerang Selatan,” ujar Tini.
Ia menjelaskan bahwa Sekolah Ibu juga telah berjalan di Pondok Pucung, berada dalam satu atap Rumah Indria Sejahtera, dengan peserta dari anak-anak hingga warga yang mengikuti kejar paket B dan C.
Menurutnya, penamaan ‘Sekolah Ibu’ dipilih karena ibu adalah simbol kehidupan dan kasih sayang. Filosofi itu menjadi dasar seluruh proses pembelajaran yang mengutamakan penghargaan dan pemulihan.
“Masih banyak saudara kita yang tidak menyelesaikan sekolah karena ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga, atau situasi hidup lain. Sekolah Ibu hadir sebagai ruang aman, tempat mereka memulihkan diri dan membangun kembali masa depan,” tuturnya.
Program ini juga menawarkan berbagai inovasi pembelajaran seperti baca tulis hitung, literasi digital dasar, pendampingan psikologis, pelatihan keterampilan kerja dan wirausaha, hingga penghubung ke dunia usaha.
“Harapan kami, tidak ada lagi warga Tangsel yang tertinggal dalam pendidikan. Setiap peserta didik bisa menemukan kembali rasa percaya diri, dan Sekolah Ibu menjadi pusat pemberdayaan yang melahirkan masyarakat mandiri serta kuat secara mental dan sosial,” pungkasnya. (*)

