Kreativitas manusia menjadi motor utama penggerak kegiatan ekonomi dan industri abad ke-21. Kreativitas membuka peluang manusia untuk menciptakan sumberdaya terbarukan yang tidak ada habisnya sekaligus menjadi kekuatan baru yang memiliki dampak terbesar bagi ekonomi kreatif Indonesia. Industri kreatif dalam setahun terakhir telah menyumbang Rp 642 triliun atau 7,05 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain menyumbang PDB nasional, industri kreatif juga menjadi sektor keempat terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, dengan konstribusi secara nasional sebesar 10,7 persen atau 11,8 juta orang
Namun Kementrian Perindustrian juga menyebutkan salah satu tantangan untuk mengembangkan industri kreatif nasional terletak pada teknologi pendukung industri kreatif itu sendiri. Indonesia masih masuk dalam kategori dynamic adopter atau pengguna teknologi yang diciptakan negara lain. Dibutuhkan sumber daya manusia yang juga mampu untuk menciptakan teknologi itu sendiri.
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sebagai universitas yang fokus mempersiapkan generasi penggerak ekonomi kreatif mempersiapkan lulusannya untuk siap bersaing di dunia profesional. Kini UMN siap mengantarkan para lulusannya memasuki gerbang profesionalisme melalui Wisuda X yang dilangsungkan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Serpong, Sabtu (17/12).
Ninok Leksono, Rektor UMN, menekankan untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), lulusan UMN selain harus memiliki kompetensi tinggi di bidang keahlian yang diterjuni juga harus memiliki kreativitas dan jiwa inovasi untuk dapat bersaing.
“Indonesia sedang berupaya mentransformasikan perekonomiannya dari ekonomi berbasis sumber daya alam ke ekonomi berbasis pengetahuan. Peluang terbuka lebar di era MEA namun pemain baru juga berdatangan. Jadi tak terelakkan lagi, bahwa persaingan akan terus mewarnai perjalanan karir. Kreativitas dan jiwa inovasi menjadi dua modal penting yang akan membuat produk-produk baru terus dimutakhirkan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Dengan inovasi, penemuan tidak berhenti di ranah ilmu pengetahuan atau riset, tetapi membawanya ke ranah komersial. Hal ini pada gilirannya akan memberi dampak nyata pada peningkatan pendapatan nasional jika dilakukan oleh pelaku industri kreatif dalam skala besar,” papar Ninok.
Seperti wisuda-wisuda sebelumnya, UMN selalu mengangkat tema kedaerahan dalam setiap acaranya. Kali ini, Wisuda IX memilih budaya suku Dayak dari Kalimantan sebagai ciri khasnya. Tak hanya melalui pakaian adat dan tata panggung saja yang menggambarkan budaya Dayak tetapi pemilihan lagu-lagu serta tarian Kalimantan turut menyemarakkan wisuda ini. Adapun total wisudawan dalam Wisuda X adalah 542 orang.