Serpongupdate.com-Negara harus hadir untuk memberikan keamanan dan pelayanan serta melindungi segenap warga negara sesuai dengan Undang-undang Dasar Negara 1946 dan Pancasila. Hal ini diungkapkan Anggota DPR RI Fraksi Golkar Tb Ace Hasan Syadzily.
“Jika ada yang mengatakan Pancasila itu Thogut dan bertentangan dengan Islam, hal tersebut tidaklah benar. Karena Pancasila sesuai dengan ajaran agama Islam. Untuk itu jangan ragu untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari yang mempersatukan semua golongan baik agama maupun suku,” kata Ace.
Menurut Ace tidak ada Indonesia tanpa Aceh, Papua, Nusa Tenggara, dan daerah lainnya.
“Indonesia adalah semuanya dan semua itu disatukan oleh Pancasila. Perlu ditekankan kepada masyarakat bahwa Indonesia adalah Pancasila dan Indonesia merupakan Kemajemukan,” ucap Anggota Fraksi Golkar ini.
Tb Ace Hasan Syadzily bersama Bambang Widjojanto yang pernah menjabat sebagai Pimpinan KPK hari ini hadir sebagai pembicara dalam Seminar Bela Negara “Semangat Pemuda, Bersama Membangun Bangsa, Bersatu Membela Negara”, di Global Islamic School, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (25/10/2017).
Bambang Widjojanto yang pernah menjabat sebagai pimpinan KPK mengatakan Indonesia hadir diawali dengan semangat pemuda pada tahun 1928 dimana para pemuda berkumpul dan mengikrarkan Sumpah Pemuda. Proklamasi kemerdekaan Indonesia 1945 adalah berkat pemuda yang bergerak membacakan Proklamasi. Tahun 1998 pemuda kembali bergerak menurunkan Orde Baru.
“Peran pemuda Indonesia sangat luar biasa dan dasyat ikut membangun Indonesia.
Pemuda saat jaman kemerdekaan dulu sangat rela berkorban, tetapi saat ini rela berkorban dalam bela negara dari para pemuda mulai berkurang,” ucap Bambang.
Bambang menyayangkan saat ini Indonesia yang memiliki kekayaan laut yang luar biasa tapi tidak dinikmati rakyat Indonesia.
“Justru yang menikmati kekayaan laut Indonesia adalah nelayan-nelayan negara Asing. Banyak permasalahan lainnya di Indonesia dapat diselesaikan namun harus diselesaikan secara bersama seperti melawan penjajah dahulu yang dilakukan secara bersama-sama. Bela negara yang paling mulia adalah memberikan kontribusi bagi negara,” terang Bambang.
Bambang yang merupakan Aktivis anti Korupsi menyayangkan anak muda sekarang yang terlibat korupsi. Bambang menulis ada Fahd El Fouz 29 tahun, Wa Ode Nurhayati 30 tahun, M Faisal Azwan 31 tahun, Eka Dharma Putra 32 tahun, Muhammad Nasarudin 33 tahun.
“Generasi muda yang korupsi biasanya dimulai sejak sekolah seperti sering berbohong kepada orang tua, sering mencontek dan lain sebagainya,” ujarnya.
Untuk mencegah anak muda tersangkut masalah korupsi, harus diajarkan sejak dini tentang kejujuran.
“Seorang Pemimpin harus memiliki beberapa hal yaitu harus jujur, memiliki kreativitas, tidak mudah menyerah serta memiliki integritas tinggi,” tutup Bambang. (Nto)