Serpongupdate.com – Program pemberdayaan asnaf fakir-miskin berbasis listrik ini, merupakan dukungan pertama dana zakat untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia, dan bahkan di dunia.
“Ini sekaligus sebagai implementasi pencapaian SDGs. Langkah BAZNAS ini merupakan dukungan pertama dana zakat untuk SDGs di Indonesia, dan bahkan di dunia. Untuk itu, sebelum sampai ke tahap konstruksi, pembangunan telah dipersiapkan selama tujuh bulan, termasuk proses penentuan lokasi yang melibatkan seluruh pihak terkait untuk memastikan para penerima manfaat adalah warga desa tertinggal yang berhak atas zakat,“ kata Wakil Ketua BAZNAS, Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec.
Selain BAZNAS, imbuh dia, lembaga-lembaga terkait juga memberikan dukungan pembiayaan, salah satunya adalah Bank Jambi yang berkomitmen menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) sebesar Rp 3,76 miliar.
Hal senada dikemukakan Wakil Direktur UNDP Indonesia, Francine Pickup. “Pembangunan PLTMH ini merupakan bukti nyata pertama kerja sama UNDP dan BAZNAS dalam pembiayaan inovatif zakat untuk pembangunan berkelanjutan,” kata dia.
Francine Pickup berharap, akses terhadap energi listrik ini dapat mendukung pengentasan kemiskinan dan menyejahterakan masyarakat dalam rangka pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor satu yaitu “bebas kemiskinan”, dan tujuan nomor tujuh yakni “energi bersih dan terjangkau”.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dirjen EBTKE, Drs. Wawan Supriatna, M.Pd menambahkan, pembangunan pembangkit listrik ini akan meliputi satu unit PLTMH baru di Desa Lubuk Bangkar, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun dan revitalisasi tiga unit PLTMH di Desa Ngaol, Desa Air Liki dan Desa Air Liki Baru, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin.
“Pembangunan ini merupakan bagian dari proyek MTRE3, di mana UNDP dan Kementerian ESDM menyediakan akses listrik dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT),” ucap dia.
Wawan menyebutkan, satu PLTMH yang baru direncanakan akan beroperasi pada Agustus 2018, dengan kapasitas 60 kW yang akan memberikan akses listrik kepada 283 rumah tangga, 2 sekolah, 1 masjid dan 4 mushala serta infrastruktur desa lainnya. Sementara tiga PLTMH lain yang direvitalisasi direncanakan beroperasi penuh pada Juli 2018, dengan kapasitas masing-masing sebesar 40 kW akan memberikan akses listrik bagi 523 rumah tangga, 5 sekolah, 3 masjid, 15 mushala, 1 pesantren dan infrastruktur desa lainnya.
Total penerima manfaat akses listrik dari program ini adalah sebanyak 803 rumah tangga. Untuk menjaga kesinambungan operasi PLTMH, di masing-masing desa juga dilakukan peningkatan kapasitas masyarakat, pelatihan operator dan pembentukan lembaga desa pengelola PLTMH. (rls/sbr)