Berangkat dari misi pemerintah yakni mendorong pertumbuhan industri ekonomi kreatif sehingga nantinya dapat meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara, Universitas Multimedia Nusantara turut mendukung dan berkontribusi terhadapnya dengan kembali mencetak 541 lulusan yang siap untuk menjadi laskar-laskar ekonomi kreatif, khususnya di bidang ICT.
Indonesia harus mengembangkan sumber daya manusia sebagai kekuatan baru dengan mengedepankan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan nilai tambah. Kreativitas inilah yang akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi saat ini dan di masa yang akan datang.
Menurut Dr.Ir.Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan UKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, potensi ekonomi kreatif sangat besar untuk dapat memberikan kontribusi terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja dan nilai ekspor. Hingga tahun 2019, PDB ditargetkan meningkat menjadi 12 persen yang akan meningkatkan serapan tenaga kerja dari 12 juta menjadi 13 juta orang. Dampak secara ekonomis diharapkan dari peningkatan nilai ekspor yang naik dari 5,8 persen menjadi 10 persen. Berakhirnya era booming komoditas menjadikan peluang sekaligus tantangan bagi pengembangan ekonomi kreatif.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kementrian Perdagangan membuat blueprint mengenai perekonomian kreatif Indonesia menuju tahun 2025. Terdapat 14 subsektor di dalamnya, termasuk yang berhubungan dengan teknologi seperti desain video, film dan fotografi, permainan interaktif (game), layanan komputer dan peranti lunak (software) serta televisi dan radio (broadcasting). Subsektor tersebut menjadi bidang-bidang yang telah menjadi fokus UMN dalam mendidik calon lulusannya.
Oleh karena itu, dalam Wisuda VIII yang diselenggarakan pada Sabtu (28/11) di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, UMN mengusung tema “Ekonomi Kreatif Mendorong Daya Saing Bangsa”. Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia dan pembicara utama Wisuda VIII membahas mengenai prospek industri kreatif ke depannya baik di lingkup Indonesia maupun internasional, subsektor yang paling prospektif bagi pemerintah, serta pandangannya mengenai ICT untuk dapat mendorong pertumbuhan industri ekonomi kreatif.
“Ekonomi kreatif merupakan tulang punggung perekonomian negara saat ini sebab ekonomi kreatif berbasis pada gagasan tidak mungkin habis tidak seperti sumber daya alam. Perannya strategis dalam setiap bangsa. Ekonomi kreatif adalah denyut nadi perekonomian. Mahasiswa punya potensi untuk menjadi urat nadi pada semua subsektor ekonomi kreatif. Indonesia harus menjadi pelaku utama ekonomi kreatif,” jelas Triawan.
Dalam kesempatan yang sama, Andrey Andoko selaku Wakil Rektor serta Ketua Pelaksana Wisuda VIII mengungkapkan bahwa UMN sedang dan akan terus mengembangkan bidang-bidang baru di bidang teknologi guna mendukung ekonomi kreatif, salah satunya melalui pembukaan program studi baru yakni Arsitektur, Teknik Fisika dan Teknik Elektro.