Serpongupdate.com – Mimi tak henti-hentinya menangis ketika mengetahui dirinya menjadi korban penipuan oknum tak bertanggungjawab, pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) online di Tangerang Selatan. Uang Rp5 juta yang telah diberikan kepada oknum tersebut, dipastikan hilang.
Semula warga Serpong, Kota Tangerang Selatan (tangsel) ini tak menyangka bahwa dirinya menjadi korban penipuan oknum tak bertanggungjawab, yang memanfaatkan kekisruhan pelaksanaan PPDB online di Tangsel.“Saya percaya, karena dikenali lewat teman. Ya masa dia bohong. Kemarin juga masih jawab telepon saya, sekarang sudah tidak bisa,” ucapnya, Minggu 15 Juli 2018.
Sedihnya lagi, sang anak sudah mengikuti kegiatan di sekolah negeri yang dijanjikan oknum tersebut. “Katanya suruh masuk sekolah kemarin Sabtu, saya juga sudah beli seragam di sekolah Rp 450 ribu. Tapi pas saya cek hari ini nama anak saya masih belom ada. Orangnya saya hubungi engga aktif aktif,” kata Mimi panik.
Dia mengaku nekat membeli kursi sekolah negeri kepada pihak tak dikenal, karena memahami nilai anaknya tak sebagus nilai-nilai calon pendaftar lain. Lantaran tidak pede (percaya diri) akhirnya dia menggunakan jalan pintas, asalkan sang anak diterima di sekolah negeri.
“Saya dari awal sudah kasak-kusuk, tahu nilai anak saya kecil cuma 21,9. Makanya pas ada yang nawarin dan menjanjikan pasti diterima ya saya ikut,” katanya.
Mimi menceritakan, sejak awal berkenalan sampai penyerahan uang Rp 5 juta yang dia berikan kepada oknum tersebut, tak pernah sekalipun dia bertemu.Semua perkenalan dan janjian untuk penyerahan uang, dilakukan berdasarkan komunikasi melalui telepon selular.
“Engga pernah ketemu sama sekali, penyerahan uang Rp 5 juta saya yang berikan, tapi orangnya nyuruh orang lain, dan benar-benar cuma memberikan uang saja, engga ngobrol atau apapun ke yang nerima uang saya,” katanya.
Setahunya, tak hanya dirinya yang menjadi korban dari oknum itu, tapi ada dua orang lain setahunya yang turut menjadi korban. “Ada juga yang katanya sudah bayar 8 juta dan 10 juta. Tadi kami ketemu bicara,” kata dia.
Mimi mengaku tak dapat menerima kenyataan ini, namun dirinya juga bingung harus melapor kemana.“Ini saya lagi usut, karena saya juga dapat nomor orang itu dari teman,” bilang dia. (han)