Serpongupdate.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar pendidikan dan latihan (diklat) akuntansi dan pelaporan keuangan berbasis akrual, di Serpong Utara, Rabu (1/8).
“Saat ini kita sudah harus mengimplementasikan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual, terutama dalam penyusunan laporan keuangan Pemkot Tangsel, seperti halnya konsep penerapan pembayaran non tunai, suka atau tidak suka kita harus laksanakan sistem SAP tersebut,” ujar Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, Kemarin.
Benyamin, mengungkapkan, diklat ini merupakan rangkaian kegiatan diklat-diklat sebelumnya dalam menyongsong penerapan SAP sesuai Amanat Peraturan Pemerintah (PP) No 71/2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64/2013.
Lanjutnya, para peserta diklat yang berjumlah 20 orang ini diharapkan dapat meningkatkan wawasannya, sehingga bisa lebih baik lagi kinerjanya. Benyamin menyarankan agar peserta diklat terus berintegrasi dengan peserta Diklat sebelumnya sehingga dalam pengelolaan SAP berbasis akrual dapat dilaksanakan secara komprehensif.
Setiap aparatur yang mengurusi keuangan dituntut mengerti dan memahami mekanisme sistem akuntansi dan pelaporan berbasis akrual dalam penyusunan laporan keuangan daerah. Menurut dia, apabila Pemkot Tangsel memiliki SDM yang semakin berkualitas dan profesional, ditambah penerapan sistem teknologi informasi (IT) yang semakin andal, pemkot akan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah ke arah yang semakin baik, sehingga opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dalam pengelolaan keuangan daerah dapat dipertahankan tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.
Ada dua strategi untuk mempertahankan WTP ini yakni, Strategi Pertama:
Menciptakan Behaviour commitment (Komitmen perilaku) pada semua pemangku kepentingan (multi stakeholders). Strategi Kedua: Meningkatkan kualitas pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.
“Untuk upaya pencapaian strategi pertama, yakni melakukan pembinaan internal melalui penguatan pemahaman atas visi dan misi pemerintah kota Tangsel, serta motivasi kerja rentang kendali dan rentang tanggung jawab yang jelas yang memungkinkan dilaksanakannya pengawasan melekat meningkatkan semangat kebersamaan seluruh aparatur sehingga tercipta team work yang kompak dan saling mengingatkan,” ungkapnya.
Serta, penempatan aparat sesuai dengan komitmen perilakunya melalui seleksi yang bertanggungjawab sehingga dapat memotivasi perilaku seseorang, memberikan rewards and punishment terhadap aparatur terkait dengan komitmen perilaku dimaksud. (rls/sbr)