Selama Januari hingga Juli 2016 harga komiditas bawang merah dan bawang putih di Tangsel mengalami kenaikan harga hingga lima kali. Kenaikan harga bawang itu juga mengerek kenaikan inflasi di Kota Tangerang Selatan sebesar 2,62 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Tangsel, Faizin, menerangkan, inflasi tahunan atau year on year (YoY) Kota Tangsel pada periode Januari hingga Juli 2016 jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2015 lalu.
“YoY per Januari hingga Juli kita sebesar 2,62 persen atau jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 8,84 persen. Untuk inflasi Juli saja 0,34 persen sementara Juli tahun lalu 3,24 persen,”bilangnya.
Diterangkan dirinya, rendahnya angka inflasi itu, lantaran kemampuan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Tangsel, untuk menekan sejumlah harga barang konsumsi di Tangsel. Selain juga adanya pelemahan ekonomi nasional.
“Inflasi Kita masih dikarenakan barang konsumsi, seperi bawang merah dan putih, daging ayam ras, kentang, melon, cabai merah, kelapa, minyak goreng, rokok kretek, susu balita, telur ayam ras, wolter, rokok filter, emas perhiasan dan tarif listrik yang mengalami kenaikan tarif,”bilang Dia.
Dirinya memperkirakan, inflasi tahunan 2016 ini tidak setinggi tahun 2015 kemarin yang menyentuh angka dua digit. “10 persen lebih di tahun lalu, saat ini inflasi masih terkendali. Biasanya di Desember akan ada kenaikan karena libur tahun baru dan natal,”terang Faizin.
Meski begitu, Dia juga mewaspadai rendahnya inflasi yang terjadi hingga bulan 9 ini, menurutnya, inflasi yang terlalu rendah juga tidak baik untuk menyokong ekonomi daerah.
Secara populasi, kota berpenduduk 2.4 juta jiwa ini juga didomimasi kalangan mandiri atau wirausaha. Dari data sensus ekonomi yang dilakukan pihaknya beberap waktu lalu. Menunjukkan peningkatan jumlah wirausaha di Tangsel sebesar 127 persen atau 106.574 orang berwirausaha dibanding tahun sebelumnya.
“Untuk data lengkap masih diolah oleh Provinsi, baru akan bisa dirilis pada Desember,” ucapnya.
Sementara untuk angka kemiskinan sendiri, berdasarkan data tahun 2015, Kota Tangsel menduduki kota yang paling sedikit penduduk miskinnya dibanding 7 kota/ kabupaten lain yang ada di Provinsi Banten.
“Data 2015 Penduduk miskin Tangsel 1,6 persen dari jumlah populasi,” tandas Kepala BPS Tangsel, Faizin. (han)