Serpongupdate.com – Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI bersama Anggota Komisi IX DPR RI ajak masyarakat hemat biaya kesehatan dengan melakukan pola hidup sehat. Untuk itu dilakukan advokasi dan Gerakan Masyarakat (Germas) sambil memberikan penjelasan soal fungsi Fasilitas Kesehatan, Selasa (6/11/2018).
Acara digelar di Kampung Kebon Cau Desa Babakan Asem Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Dan dihadiri oleh tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.
Saat ini, Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit yang sering disebut transisi epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, diabetes dan lain-lain.
Anggota Komisi IX DPR RI Dra. Siti Masrifah mengungkapkan dampak meningkatnya kejadian PTM adalah meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah, menurunnya produktifitas masyarakat, menurunnya daya saing negara yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat itu sendiri.
“Gerakan masyarakat hidup sehat adalah memiliki beberapa tujuan mulai menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kesakitan, kematian maupun kecacatan; menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas; menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.” terang Siti Masrifah
Perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku kearah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua komponen bangsa ; untuk itu GERAKAN MASYARAKAT (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Prinsip dari Gerakan masyarakat hidup sehat adalah kerjasama multi sektor dan pemangku kepentingan, antara sektor kesehatan, akademisi, LSM dan sektor-sektor lainnya, keseimbangan masyarakat, keluarga, dan individu, pemberdayaan masyarakat, khususnya mereka yang mau hidup sehat dan menjadi mitra pengendalian penyakit, penguatan sistem kesehatan, reformasi dan reorientasi pelayanan kesehatan; penguatan siklus hidup, jaminan kesehatan sosial, fokus pada pemerataan penurunan penyakit karena determinan sosial seperti kemiskinan, gender, lingkungan, budaya, tingkat pendidikan, dan kemauan politik.
“Untuk mewujudkannya perlu sebuah kampanye dan sosialisasi agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Kampanye dan sosialisasi ini dibutuhkan dukungan peran dari K/L terkait, komitmen, dan yang terpenting adalah monitoring pelaksanaan Germas,”pungkasnya. (yok)