Serpongupdate.com – Dalam memperingati HUT Siloam Hospitals Lippo Village (SHLV) ke – 22, tim Program Pengendali Resistensi Antibiotika SHLV mengadakan kegiatan seminar dan workshop dengan judul ”Update On Sepsis: Antimicrobial Resistance, Whose Responsibility?” yang berlangsung pada Sabtu, 24 November 2018.
Seminar ini dihadirl oleh 110 peserta yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum maupun perawat serta apoteker dari area Tangerang dan Jakarta.
Tujuan dari seminar ini yaitu untuk memahami penanganan sepsis dan mengajak seluruh tenaga kesehatan bersama-sama memerangi resistensi antibiotika,
dr. Wibtsono, SpOT, Spesialis Orthopedi dari Siloam Hospitals Lippo Village menerangkan, antibiotik telah memberikan dampak perubahan yang sangat besar terhadap praktik kedokteran, menjadikan penyakit infeksi yang semula Ietal menjadi hal yang dapat dikendalikan. Penggunaan antibiotik sesegera mungkin pada penyakit infeksi mampu menekan tingkat morbiditas dan mortalitas, contoh konkritnya adalah panduan pemberian antibiotik sesegera mungkin pada penanganan sepsis.
”Melalui event ini, kami mengajak tenaga kesehatan untuk selalu ingat bahwa penggunaan antibiotik / antimikroba itu harus rasional karena dapat berdampak merugikan bagi pasien dan masyarkat,” ujar dr. Wibtsono, SpOT sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Seminar.
Sementara itu, dr Jeffry Oeswadi.MARS, Hospital Director SHLV memaparkan, Siloam Hospital Lippo Village memiliki tim dan program yang disebut Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) yang tugas utamanya yaitu mengevaluasi dan mengawasi penggunaan antibiotik / antimikroba oleh tenaga kesehatan kami.“Untuk diketahui resistensi antibiotik/antimikroba berdampak tidak baik bagi pasien,” ucapnya. (sbr)