SerpongUpdate.com – Badan Narkotika Nasional atau BNN Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengungkap kepemilikan narkoba jenis Tetrahydrocannabinol atau yang disebut sebagai Ganja Cair yang dikirim dari Amerika Serikat ke alamat di Serpong Tangerang Banten.
Hal ini dikatakan Kepala BNN Kota Tangerang Selatan AKBP Stince Djonso di Kantornya di Kec. Setu Kota Tangsel, Kamis (31/01/2019).
“Tetrahydrocannabinol atau yang disebut sebagai Ganja Cair yang disingkat THC ini dalam beberapa kasus pernah digunakan sebagai campuran pembuat kue brownis dan juga permen yang mengandung ganja. Namun dalam kasus yang diungkap oleh BNN Kota Tangerang Selatan, THC yang dikirim dari Amerika serikat ke alamat seorang pemuda berinisial K 28 tahun ini rencananya akan digunakan sebagai bahan rokok elektrik atau vape,” kata AKBP Stince Djonso.
Ditambahkan oleh AKBP Stince Djonso bahwa pengungkapan kiriman Tetrahydrocannabinol atau yang disebut sebagai Ganja Cair yang disingkat THC ini berawal dari laporan personil Kantor Bea Cukai yang berada di Kantor Pos Pasar Baru Jakarta bahwa ada paket kiriman yang mencurigakan berupa dua buah tisu yang akan dikirim ke sebuah perumahan dikawasan Serpong Tangerang Banten.
“Setelah kami diselidiki paket kiriman tersebut adalah dua buah tisu yang mengandung narkoba Tetrahydrocannabinol atau yang disebut sebagai Ganja Cair yang disingkat THC,” ujarnya
Dan akhirnya Kemudian petugas mengamankan penerima paket tersebut yaitu seorang pemuda berinisial K 28 tahun.
Sementara itu di lokasi yang sama Kepala BNN Provinsi Banten Brigjen pol Tantan Sulistyana mengatakan biasanya THC Cair yang diimpor ke Indonesia dalam bentuk liquid, namun kali ini barang haram tersebut dikemas dalam bentuk Tissue.
“Kasus ini terbilang baru karena THC disamarkan dengan tisu seberat sekitar 7 gram, pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerjasama dengan berbagai pihak diantaranya, Bea Cukai Kantor Pos Pusat Pasar Baru Jakarta unit Pengawasan dan Pelayanan serta Kantor Pos Curug Tangerang,” tegas Brigjen pol Tantan Sulistyana.
Ia juga mengatakan bahwa Provinsi Banten sendiri bisa dikatakan sebagai wilayah darurat Narkoba karena cukup lengkap Situasi peredaran Narkoba di Banten ini.
“Banten saya katakan sebagai Darurat Narkoba, karena cukup lengkap mulai dari peredaran, perlintasan, tempat transit dan tempat produksi,” ujarnya.
Untuk itu Kepala BNN Provinsi Banten menegaskan untuk mengantisipasi maraknya Narkotika jenis baru dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, perlu ditingkatkan kerjasama antar lembaga penegak hukum, baik itu dari BNN, Kepolisian, Petugas Imigrasi ataupun Bea Cukai.
“Selain itu masyarakat juga harus proaktif mencegah barang haram tersebut masuk ke negara ini, terlebih lagi sejumlah negara maju kini telah melegalkan barang haram itu,” pungkasnya. (Nto).
