Serpongupdate.com – Iceaddis, sebuah perusahaan co-working space pertama di Ethiopia yang juga menyediakan fasilitas incubator untuk start-up dan freelancer akan mengembangkan kerjasama dengan Indonesia. Perusahaan yang didirikan oleh Markos Lemma pada tahun 2011 itu mendorong kaum millennial Ethiopia untuk mengembangkan diri dalam industri-industri kreatif dan berbagai proyek sosial ekonomi yang meningkatkan mutu kehidupan masyarakat.
Hal itu dikatakan Al Busyra Basnur, Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti dan African Union setelah bersama dua tokoh millennial Indonesia yang saat ini berada di Addis Ababa, Kevin Alwino dan Fathie Sampaguita bertemu dengan Markos Lemma, pendiri Iceaddis, di Addis Ababa, Ethiopia Jumat lalu (29/3).
Kevin adalah pendiri Innovative Youth Projects (IYP) dan Fathie adalah aktivis Rumah Millenial Indonesia dan pegiat seni, keduanya berkedudukan di Jakarta. Kedua organisasi anak muda Indonesia itu aktif dalam kegiatan pembangunan pemuda, terutama mendorong kalangan muda Indonesia untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru dibidang ekonomi, pendidikan dan seni budaya.
Pada pertemuan tersebut, Kevin dan Fathie menjelaskan perkembangan industri yang berbasis start-up, kemajuan dan capaian-capaian kaum muda Indonesia dalam mengembangkan inovasi dan kreatifitas terutama dibidang ekonomi, pendidikan dan seni budaya.
Sementara itu, Markos Lemma mengatakan bahwa ia mendirikan perusahaan itu pada saat perkembangan internet di Ethiopia masih sangat baru. Ia mencatat, saat itu baru 0,4 persen penduduk Ethiopia yang mengenal dan menggunakan internet.
Sekarang, seiring dengan perkembangan ekonomi Ethiopia dengan pertumbuhan 8,5 persen tahun ini, internet sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Ethiopia terutama dikalangan millennial di kota-kota. Tahun 2004-2017 pertumbuhan ekonomi Ethiopia tercatat rata-rata diatas 10 persen.
“Dahulu, saat memulai usaha ini, saya sering ditertawakan teman-teman dan pejabat pemerintah yang saya hubungi untuk meminta bantuan dan dukungan, karena mereka tidak percaya ide saya itu bisa dijalankan”, kata Markos. Sekarang Iceaddis sudah memiliki jaringan internasional yang luas dan partner kerjasama dengan berbagai negara di Afrika, Eropa dan Asia.
“Saat ini dan ke depan, pemuda kreatif yang penuh inovasi dan industri-industri berbasis start-up akan menjadi tulang punggung kemajuan perekonomian nasional bangsa-bangsa di dunia. Indonesia sudah memulai dan pemerintah terus mendorong kaum muda Indonesia untuk mengembangkan industri-industri berbasis start-up tersebut,” kata Duta Besar Al Busyra Basnur.
Duta Besar Al Busyra Basnur juga menjelaskan bahwa Kementerian Luar Negeri RI sejak 2012 menyelenggarakan program Outstanding Students for the World (OSTW) yang mendorong pemuda Indonesia mengembangkan inovasi-inovasi baru dan industri berbasis start-up. Peserta program tersebut dikirim ke berbagai negara di Asia, Amerika dan Eropa. (rls)