26.5 C
Tangerang Selatan
Minggu, 15 Desember 2024
Serpong Update
Gallery

Diskusi Online JMSI, Dubes Djauhari Paparkan Penanganan Covid-19 di China

Serpongupdate.com – Penanganan Covid-19 yang dilakukan China telah banyak dipuji. Meski pada awalnya sempat terlihat kurang tanggap, namun China berhasil mengendalikan infeksi.

Duta Besar Republik Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun memaparkan beberapa poin penting yang merefleksikan penanganan Covid-19 di China.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi online yang diselengarakan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dengan tema Covid-19 “Belajar New Normal dari Negeri China” pada  Selasa (16/6).

Pertama, full response, pemerintah langsung mengambil alih.

Djauhari menjelaskan, pada awal wabah muncul, pemerintah Kota Wuhan telah banyak dikritik sehingga penanganan akhirnya diambil alih oleh pemerintah pusat. Dimulai dengan membangun rumah sakit dalam waktu singkat.

Kedua, mobilisasi massal para tenaga medis ke Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan sebagai pusat episentrum. Di mana pemerintah China, menurut Djauhari, telah mengerahkan 42.000 tenaga medis.

Ketiga, political determination. Ini sama seperti kita, penanggulangan Covid-19 menjadi prioritas nasional.Keempat, timely policy adjustment atau kebijakan yang tepat waktu.

Kelima, stimulus ekonomi yang luar biasa besar juga diberikan oleh pemerintah China untuk berbagai sektor. Termasuk subsidi bagi UMKM, sektor pertanian, hingga energi. Pusat kesehatan di China pun gratis.

“Di sini (China) mereka punya cadangan devisa di bulan Desember nyaris 3,2 triliun. Itu 25 kali cadangan devisa kita. Jadi stimulus ekonominya luar biasa,” terang Djauhari.

Keenam, terkait dengan informasi, pemerintah China, menekankan transparansi dan tindakan terkoordinasi.”Setiap harinya, bahkan setiap jamnya, pemerintah memberikan informasi tidak hanya kepada masyarakat namun juga diplomat asing yang berada di China,” katanya.

Ketujuh, China sendiri mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penanganan wabah Covid-19. Sejak awal wabah tersebut muncul, mereka telah mengembangkan obat-obatan dan vaksin.”Kebetulan saya dekat dengan perusahaan obat dan vaksin, pokoknya sudah diaturlah kerja sama dengan kita,” pungkas Djauhari. [Red]

Berita Terkait

Leave a Comment