Serpongupdate.com – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten dari PKB Ahmad Fuady menanggapi kejadian viralnya video pemukulan terhadap anak balita (bawah lima tahun) yang dilakukan oleh orang dewasa di Kabupaten Tangerang.
Fuady menilai perilaku pria dewasa dalam video tersebut merupakan aksi biadab dan harus mendapatkan hukuman yang setimpal. Oleh karena itu ia menilai pentingnya dalam membangun ketahanan keluarga guna menghindari terjadinya kekerasan dalam keluarga.
“Saya mengecam dan beriterimakasih kepada jajaran kepolisian yang telah sigap dalam kasus ini,” ucap Fuady usai sosialisasi Perda No 5. Tahun 2018 tentang penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga di Gedung Malika, Kota Tangerang, Rabu (17/3).
Menurut Fuady penegakan hukum dalam kasus ini harus betul-betul dilakukan sehingga kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.
“Saya mendorong supaya kekerasan seperti ini tidak terjadi lagi artinya hukum benar-benar harus ditegakan dan pelaku kekerasan supaya ditindak tegas serta dihukum agar tidak terjadi lagi anak yang lemah diberlakukan biadab seperti itu,” tegas politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Terkait upaya antisipasi, Fuady bersama jajaran di Komisi V akan mendorong agar peran RT dan RW terus dilibatkan dalam memantau warganya dan yang jauh lebih penting yakni peran keluarga dalam mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan tersebut.
“Jadi kita sendiri yang memproteksi diri kita jangan sampai tetangga kita mengalami kasus serupa, kita bisa langsung laporkan tanpa menghakimi sehingga pelaku benar-benar bisa jera dan dituntut sesuai hukum,” imbuh Fuady yang juga menjabat ketua DPC PKB Kota Tangerang.
Sementara itu, Dedy Maqsudi Pimpinam Redaksi Koran Harian Satelit News yang menjadi salah satu narasumber pada sosialisasi Perda No 5 Tahun 2018 mengatakan bahwa keluarga sebagai sebuah sistem sosial terkecil mempunyai peranan penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang menjadi cita-cita pembangunan.
Kemajuan teknologi dan perkembangan sosial masyarakat turut mempengaruhi pembangunan ketahanan keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, sosial dan budaya serta tradisi masyarakat sehingga diperlukan kebijakan Pemerintah Daerah yang sistematis, terpadu dan berkesinambungan
“Contoh sederhana dalam memberikan waktu bermain gawai pada anak kita, kita harus disiplin selain itu kita harus ketat memonitor konten yang diterima oleh anak kita sehingga bisa di filter bahaya-bahaya konten itu,”pungkasnya. (Fjn)