Sebanyak 2.230 anak di wilayah Kabupaten Tangerang, terlantar. Mereka tidak memperoleh akses pendidikan, makanan, dan pengasuhan dengan baik.
Kepala Seksie Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, Endang Ramdani, menerangkan, dari data miliknya, jumlah anak terlantar tersebut berdasarkan validasi data oleh 30 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), yang ada di panti-panti, di Kabupaten Tangerang.
“Itu data yang kami validasi di tahun 2016 kemarin, anak-anak kita ini bukan sudah tidak punya orang tua, orang tuanya masih ada. Memang ada yatim piatu, ada juga dhuafa, atau yang dibuang orang tuanya,” bilang dia, Rabu 8 Maret 2017.
Dasarnya adalah persoalan ekonomi, sehingga membuat anak-anak terlantar tidak memiliki akses yang baik terhadap hak-hak dasar anak.
“Mereka bersekolah tapi kebutuhan sekolah tidak tercukupi, pakaian, makanan dan sebagainya itu tidak layak sehingga berhak mendapatkan bantuan,” katanya.
Untuk saat ini, pihaknya mengaku baru bisa memfasilitasi penyaluran bantuan dari Kementrian dan Provinsi yang besaran bantuannya masih terbatas.
“Kuaota bantuan pusat atau provinsi baru 500 anak, jumlahnya memang masih jauh dari kebutuhan, tapi kami mengupayakan anak-anak ini bisa terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kami juga berterimakasih dengan LKS yang telah membantu banyak materil dan non materi,” kata Endang.
Sementara Pemkab Tangerang, melalui Dinas Sosial baru bisa memberikan bantuan makanan bagi anak terlantar yang ada di 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang.
“Anak terlantar ini hampir merata di seluruh Kecamatan di Kabupaten Tangerang, bantuan dari kita baru makanan, satu anak satu juta pertahun, dengan jumlah 2.230 kita usahakan tercukupi makanan sehat dan bergizi buat mereka,” kata dia.(han)
