Sama seperti di wilayah timur Indonesia, dimana pemerintah sedang giat membangun jalan tembus Trans-Papua. Di wilayah Barat khususnya Sumatera, pemerintah juga sedang giat membangun jalan Trans-Sumatera. Bedanya, Trans-Sumatera berupa jalan tol. Tujuannya sama, yakni menghubungkan kota-kota di Sumatera, dan menyediakan infrastruktur jalan bagi transportasi dalam satu pulau.
Pembangunan Trans-Sumatera ditempuh melalui dua jalur, yakni dari jalur timur (Bakauheni – Lampung – Palembang – Jambi – Pekanbaru – Dumai – Medan), dan dari jalur barat (Banda Aceh – Lhokseumawe – Medan). Didalamnya terbagi-bagi dalam 17 jalur utama, totalnya sepanjang 2.818 kilometer dari Bakauheni hingga Banda Aceh. Tol terpanjang di Indonesia.
Diantara banyak seksi tol wilayah barat, pada tahun ini akan selesai pembangunan jalan tol Medan – Kuala Namu – Tebing tinggi (MKT), sepanjang 61,3 kilometer. Rencananya, tol ini akan mulai dioperasikan pada September tahun ini.
“APL meyakini kehadiran Tol MKT akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan industri kota Medan, yang selama ini rata-rata tumbuh lebih 7 persen per tahun. Karena tol ini akan menghubungkan pusat kota Medan dengan Bandara Internasional Kuala Namu,” ujar Agung Wirajaya, AVP Strategic Marketing Residential APLN.
Salah satu rute di dalam Tol MKT yakni Belawan – Medan – Tanjung Morawa (Tol Belmera) yang telah beroperasi, merupakan jalur transportasi utama dari Medan ke Pelabuhan Belawan. Efek penting lain dari kehadiran Tol MKT, yakni akan mempercepat transportasi darat dari Medan ke Danau Toba, yang telah ditetapkan menjadi 1 dari 10 destinasi wisata unggulan nasional yang sedang dikembangkan pemerintah pusat menjadi sekelas Bali.
Melalui Tol MKT, jarak Medan – Tebing Tinggi – Parapat (Danau Toba) yang saat ini perlu ditempuh 6 – 7 jam, akan bisa dipersingkat lagi. Kelak Tol MKT akan disambung dengan Tol Tebing Tinggi – Parapat – Kuala Tanjung. Yang akan menambah sarana transportasi cepat ke Danau Toba yang saat ini dilayani melalui Bandara Silangit.
Selesainya Tol MKT akan membuat Medan semakin layak sebagai kota bisnis internasional dan pusat pertumbuhan ekonomi Sumatera. “Efek Trans-Sumatera dan selesainya Tol MKT, akan mendorong pertumbuhan properti di Medan,” jelas Agung Wirajaya.
Menurut Agung Wirajaya, selesainya Tol MKT akan menarik banyak investor dan pengusaha berbisnis di Medan, karena menawarkan kemudahan transportasi ke pelabuhan industri, ke bandara internasional, dan ke pusat pariwisata terbesar di Sumatera Utara. Salah satunya, perusahaan properti nasional yang sedang mengembangkan superblok Podomoro City Deli Medan (PCDM) di pusat kota Medan.