Serpongupdate.com – Jutaan manusia hidup di dunia ini bersama-sama sebagai makhluk sosial yang saling mengandalkan satu sama lain. Bantuan dari lingkungan di sekitar kita menjadi sangat diperlukan. Fakta inilah yang menjadi dasar untuk kita perlu berbagi ilmu.
Sebagai institusi pendidikan, para dosen dan mahasiswa Program Studi Sustainable Energy & Environment serta Pharmaceutical Chemical Engineering dari Fakultas Life Sciences and Technology -Swiss German University, berkeinginan untuk membagikan pemahaman ilmu hayati kepada masyarakat melalui kegiatan positif dalam bentuk kompetisi dan webinar.
Kegiatan yang bernama Virtual Innovative Chemistry Event 2021 (VICE 2021), ini merupakan salah satu Program Pengabdian Masyarakat dari Swiss German University. Kegiatan ini terdiri dari dua bagian yaitu, kompetisi dan webinar. Kompetisi dibagi menjadi dua kategori yaitu limbah untuk kreativitas dan herbateil.
Selain kompetisi, ada juga webinar yang dilakukan secara daring yang turut mengundang mengundang tokoh ternama di bidang ini yaitu, aktris dan pendiri Green Movement Indonesia, Tasya Kamila dan juga Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kementerian Riset dan Teknologi; Prof. Dr. Ismunandar.
Webinar ini bertajuk “Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Lingkungan dan Meningkatkan Pemanfaatan Taman Tradisional Indonesia”, dan terdiri dari 2 sesi webinar, yaitu “Inovasi Ilmuwan Muda dalam Pengembangan Tanaman Tradisional” dan “Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Lingkungan”
Dalam sesi webinar tersebut Tasya selaku Pendiri Green Movement Indonesia, menyatakan kepedulianya terhadap lingkungan. Isu-isu lingkungan telah menjadi bagian yang dia perhatikan sedari kecil, tepatnya ketika Tasya di dapuk sebagai Duta Lingkungan Hidup cikik pada tahun 2005, ketika duduk di bangku SMP.
“Aku pengen kasih semangat kepada orang muda, bahwa kita memiliki peran untuk membuat perubahan. Sebagai pewaris bumi ini, kita punya tanggung jawab untuk ikut serta dalam mewariskan bumi yang indah kepada generasi penerus,” ungkap Tasya dalam sesi webinar tersebut.
Sesi webinar tersebut juga dihadiri oleh Prof. Dr. Ismunandar sebagai Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kementerian Riset dan Teknologi. Prof. Dr. Ismunandar memaparkan banyak hal mengenai potensi keberagaman alam Indonesia dalam sesi webinarnya yang diberi judul Inovasi Ilmuan Muda dalam Pengembangan Tanaman Tradisional.
Ia juga mengungkapkan harapanya kepada ilmuan muda untuk ikut serta berperan andil dalam upaya memperkuat ketahanan nasional kita dalam hal menyiapkan bahan obat dan juga alat kesehatan lainya. (Rls)