Serpongupdate.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mulai melaksanakan vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun, khususnya bagi pelajar di jenjang SD dan SMP. Di Kota Tangerang secara keseluruhan pelajar yang menjadi target vaksin jumlahnya sekitar 73 ribu.
“SMP negeri swasta kurang lebih hampir 67 ribu hingga 70 ribu digabung dengan tsanawiyah jadi sekitar 73 ribu. Tapi ini tidak semua hari ini ada jadwalnya yang diatur Dinkes,” ujar Jamaludin Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang saat memantau pelaksanaan vaksin di SMP Negeri 1 Kota Tangerang, Senin (19/7).
Menurut Jamal, vaksinasi bagi pelajar di Kota Tangerang menargetkan dalam satu hari 10 ribu peserta vaksin. Namun demikian, ada murid yang tidak bisa ikut vaksin di sekolah dengan beberapa alasan.
“Kami tidak memaksakan untuk vaksin ini, harus dengan izin orang tua. Beberapa anak yang tidak ikut vaksin lantaran sedang sakit atau sudah di vaksin mandiri di luar,” jelas Jamal.
Untuk itu, dirinya berharap kepada para orangtua wali murid memotivasi anaknya agar mau di vaksin karena demi keselamatan bersama. Disisi lain dengan adanya vaksinasi bagi pelajar ini muncul harapan proses belajar tatap muka bisa segera teralisasi.
“Kita akan lihat dulu, saat in ikan Kota Tangerang masih zona merah. Mudah-mudahan kedepan kita harapkan jika zonanya hijau sesuai dengan instruksi pemerintah bisa melaksanakan belajar tatap muka,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Tangerang Margiya menambahkan pada pelaksanaan perdana vaksinasi ada sekitar 973 jiwa. Namun demikian tidak semua, karena ada beberapa laporan anak yang kurang sehat dan sudah vaksin mandiri.
Adapun untuk suntik vaksin kedua, akan dilaksanakan di tempat yang sama karena dalam pelaksanaan hari ini sudah dinilai cukup baik.
“Ini sudah dianggap bagus nanti akan kita ikuti seperti ini. Dan bagi yang gagal vaksin nanti bisa diikutkan di sekolah lain,” katanya.
Salah seorang pelajar SMP Negeri 1 Kota Tangerang yang mendapat vaksin Muhammad Rakha mengaku telah mempersiapkan diri menjelang di vaksin. Meskipun ia mengaku kaget karena takut jarum suntik, namun semangat untuk dapat segera belajar tatap muka tidak menyurutkan nyalinya. “Semoga bisa segera belajar tatap muka dengan adanya vaksin ini,” tandasnya. (Fjn)