Serpongupdate.com – Bayi yang lahir sebelum waktunya atau prematur banyak mengalami tantangan pada awal kehidupannya. Tak hanya itu, ada pula risiko gangguan tumbuh kembang bayi prematur yang harus diwaspadai.
Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang terjadi sebelum waktunya. Dengan kata lain, bayi prematur lahir sebelum minggu ke-37 usia kehamilan.Gangguan tumbuh kembang pada bayi premature, antara lain berat badan rendah, mempengaruhi sistem saraf dan penafasan, otot/tulang belum kuat, kekebalan belum sempurna.
Adapun perawatan bayi prematur di rumah sakit, dr.Arum Gunarsih.Sp.A(K) RSU Tangsel mengatakan, perawatan bayi prematur ditempatkan diruang NICU/perinatologi, perawatan di inkubator, pemberian alat bantu nafas seperti ventilator, pemberian infus lewat tali pusat, pembuluh darah dan pemberian minum lewat selang lambung (OGI), pemberian antibiotik dan obat-obatan lainya, pemberian terapi sinar/transfusi darah atau Fisioterapi/managemenlaktasi/memposisikan bayi, pemeriksaan penunjang yaitu darah/rontgen/USG/Ekhokordiografi.
“Selama perawatan bayi prematur, kami memonitor gangguan pernafasan, sepsis, masalah metabolik, percernaan, jantung, pendarahan otak, lupa nafas dan masalah minum,” ujarnya dalam Webinar Kesehatan Dalam Rangka Hari Prematur Sedunia pada Rabu, 17 November 2021
Lebih lanjut, ia mengatakan, selain efek jangan pendek yang disebutkan di atas, yang harus diketahui orang tua, yakni komplikasi jangka panjang yaitu masalah pernapasan, kesulitan saat menyusu, cerebral palsy, keterlambatan perkembangan (delayed development), masalah penglihatan, gangguan pendengaran dan gangguan pertumbuhan.
“Orangtua harus memantau tumbuh dan kembang bayi prematur, berikan asupan nutrisi yang sesuai dengan usia bayi prematur, lakukan stimulasi yang cukup dan lakukan imunisasi sesuai jadwal,” ucapnya.
Guna mencegah kelahiran prematur berikutnya, dokter ini menyarankan untuk melakukan ANC teratur, cara hidup sehat dengan tidak merokok, tidak konsumsi alkohol/narkoba, makan makanan sehat, mengobati/menghilangkan faktor risiko terkena darah tinggi, diabetes, mengenali gejala persalinan prematur, menghindari pekerjaan yang berat.
Simulasi Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Prematur
Setiap orang tua mengharapkan anaknya tumbuh dan berkembang secara optimal. Antara lain pertumbuhan badan dan keterampilan bayi mengalami perkembangan semestinya.
Pada masa ini ditandai dengan peningkatan kemampuan motorik berkembang, antara lain bayi belajar untuk meraih dan memegang, duduk, berdiri dan berjalan, dan berbicara.
“Ranah perkembangan anak mencakup motorik kasar, motorik halus, oromotor dan respiratorimotor, perkembangan anak mempunyai tahapan (milestone), yang membutuhkan kesiapan dari komponen-komponen dasar untuk menghasilkan fungsi yang optimal,” terang dr.Yuni Ekawati.Sp.KIR
Perkembangan motorik kasar mencakup keterampilan otot-otot besar seperti kontrol kepala, berguling, duduk, berdiri, dan berjalan, kemampuan gerak untuk melawan grativasi.
Mengembangkan kemampuan motorik kasar itu penting karena bisa mempengaruhi area perkembangan lainya, kemampuan dasar untuk aktivitas anak sehari-hari, melakukan aktivitas fisik yang teratur berhubungan dengan meningkatnya kemampuan akademik, atensi dan memori dan juga meningkatkan rasa percaya diri.
“Saat dilahirkan, bayi banyak mendapatkan berbagai stimulasi sensori seperti pendengaran, sentuhan, pengecap, penghidu, sendasi gerakan dan keseimbangan, sendasi penglihatan dan input sensor ini menstimulasi bayi untuk bergerak, gerakan banyi menjadi input sensori intuk menyesuaikan gerakan berikutnya, orang tua perlu memperhatikan respon bayi terhadap input sensori sesuai tingkat kenyamanan bayi,” terangnya.
Ketrampilan motorik kasar berkembang sejak janin dalam kandungan, perkembangan motorik kasar dalam kandungan tergantung pada kondisi lingkungan dalam kandungan, pertumbuhan dan perkembangan organ janin, postur fleksi (menekuk) fisiologis berperan penting dalam perkembangan kemampuan motorik kasar janin hingga bayi baru lahir.
Yang perlu diketahui, perbedaan lingkungan di dalam dan di luar rahim. Untuk yang di dalam rahim, janin berenang dalam cairan ketuban sedangkan di luar rahim yaitu efek gravitasi terasa kuat, dimana mekanisme recoil dari postur fleksi fisiologis membantu bayi melawan gravitasi. (ADV)