Sejumlah warga Tangerang gemari penggunaan kapal penyebrangan sederhana atau biasa disebut warga setempat sebagai eretan. Kapal eretan yang membelah sungai Cisadane antara Kecamatan Neglasari dengan Kecamatan Sepatan, dinilai warga sangat membantu aktifitas warga.
Insan, warga Kampung Bayur, Pintu Seribu, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang mengaku sering menggunakan kapal penyebrangan tersebut.
Meski kondisi kapal seadaanya, Insan meyakini eretan cukup aman untuk ditumpangi bersama-sama.
“Was-was pasti ada, makanya liat situasi kalau air sedang tinggi atau muatan penuh saya tunggu sepi dulu,” terang dia.
Pengguna jasa lainnya, Risti, 34, mengaku rutin, menggunakan eretan siang dan malam hari, dia yang bekerja di wilayah Bandara Soekarno Hatta terpaksa harus menyebrang menggunakan eretan untuk menghemat waktu.
“Kalau harus lewat jalan raya lama karena muter-muter, make eretan jadi lebih cepat karena motong jalan,” kata dia.
Untuk sekali nyebrang pengguna jasa eretan harus mengeluarkan biaya Rp 2 sampai 3 ribu untuk satu motor. “Jika boncengan Rp 3 ribu,” ucap Joni pegawai eretan RT01/02 Kedaung Baru.(han)
