Senin, 10 November 2025
Serpong Update
BISNIS

Hadiri EVCharge Live Indonesia 2025, ENTREV Paparkan Capaian Ekosistem Pengisian Daya KBLBB di Tanah Air

Serpongupdate.com  – ENTREV terus mendorong pengembangan ekosistem pengisian daya Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang berkelanjutan. Hadir dalam EVCharge Live Indonesia 2025, ENTREV menunjukkan sinergi para pemangku kepentingan telah membentuk fondasi kokoh pengembangan KBLBB di Indonesia.

EVCharge Live Indonesia 2025 digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, 6-7 November 2025. Menghadirkan lebih dari 80 peserta pameran dari perusahaan di lingkup ekosistem KBLBB, agenda ini juga mengundang lebih dari 100 pembicara ahli untuk membahas topik-topik penting seperti infrastruktur KBLBB, manajemen armada, hingga pemasangan.

National Project Manager ENTREV, Nasrullah “Eriell” Salim mengungkapkan, pengembangan infrastruktur menjadi kunci penting adopsi KBLBB di masyarakat. Dalam hal ini, pihaknya mengapresiasi setiap agenda yang mempertemukan para pemangku kepentingan KBLBB dari berbagai sektor untuk bersinergi.

“Kami mengapresiasi penyelenggaraan EVCharge Live Indonesia 2025 sebagai upaya memajukan lini pengisian daya dan ekosistem KBLBB di Indonesia. Kami harapkan agenda ini juga menjadi pemantik munculnya kolaborasi dan inovasi teknologi yang lebih advance,” ucapnya dalam EVCharge Live Indonesia 2025.

Merujuk pada data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), per September 2025, telah ada sebanyak 4.400 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut ditargetkan terus bertambah seiring upaya masif pemerintah dan para pelaku usaha.

Hadir sebagai pembicara, Project Management Unit ENTREV, Eko Adji Buwono menyampaikan pentingnya mendorong pertumbuhan lini pengisian daya seiring tingginya pertambahan pengguna KBLBB. Data Korlantas Polri menunjukkan, per September 2025, jumlah KBLBB di jalanan telah mencapai 316.804 unit.

“Pertumbuhan KBLBB meningkat pesat dalam dua-tiga tahun terakhir. Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama, agar infrastruktur pendukungnya seperti charging station telah ada di setiap daerah dan mencukupi untuk seluruh pengguna KBLBB,” papar Eko.

Lebih lanjut, Eko mengungkapkan bahwa ENTREV telah melakukan berbagai upaya agar transisi masyarakat ke transportasi rendah emisi berjalan baik. Salah satunya adalah dengan mendampingi pemerintah menyusun regulasi terkait akselerasi pengembangan SPKLU dan penentuan tarif SPKLU.

Salah satu poin penting dari regulasi tersebut adalah adanya ketentuan tarif yang jelas untuk setiap jasa pengisian daya KBLBB. Selain itu, diatur juga mekanisme kemitraan untuk pelaku usaha swasta masuk ke dalam bisnis ini.

“Pemerintah telah menyusun peta jalan yang jelas untuk pengembangan ekosistem KBLBB ini, termasuk di lini pengisian daya. Kami melihat pengisian daya ini punya potensi bisnis yang besar di masa mendatang. Terbitnya PP 28/2025 juga mendorong kemudahan bagi pengusaha SPKLU, Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTLU) Khusus SPKLU (KBLI 35114) kini termasuk kategori risiko menengah rendah dan dapat terbit otomatis melalui sistem Online Single Submission (OSS). Selain itu, SPKLU tidak memerlukan Penetapan Wilayah Usaha, tidak perlu menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL),” tutup Eko. (Rls)

Berita Terkait

Leave a Comment