Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengklaim, pesatnya pembangunan di Kota Tangerang telah mendorong berkembangnya berbagai jenis usaha baru terutama di sektor industri rumah tangga dan jasa. Dan peluang itu perlu ditangkap secara cerdas oleh pelaku koperasi untuk mengembangkan unit usahanya, terlebih koperasi pegawai satya karya yang saat ini asetnya mencapai kisaran Rp22 Milyar.
Koperasi Satya Karya Pemkot Tangerang harus mengembangkan kemampuan dalam berbisnis, dalam rangka memperluas program-program usahanya, sehingga tidak hanya berkutat pada simpan pinjam semata.
“Tadi saya dijelaskan bahwa hampir 90% koperasi yang ada saat ini bergerak di bidang simpan pinjam. Paradigma ini harusnya segera diubah dengan menyasar sektor usaha lain yang mempunyai peluang tidak kalah besar,” kata Sachrudin.
Banyak program yang bisa dilakukan koperasi di Satya Karya, salah satunya dengan memasarkan produk lokal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga selain mengembangkan bisnis usaha koperasinya, juga membantu ekonomi masyarakat, karena menjual hasil produk UMKM masyarakat.
”Apalagi kita punya bandara, mungkin nanti kita bisa kembangkan usaha penyewaan helikopter,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, pengurus koperasi dalam mengelola usahanya harus jujur dan transparan, agar tidak menimbulkan masalah terutama masalah keuangan, sehingga keberadaan koperasinya bisa bertahan dan tidak hanya tinggal papan nama saja.
Senada dengan Wakil, Sekertaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri menjelaskan bahwa pengembangan usaha bagi koperasi merupakan keniscayaan mengingat tugas berat koperasi untuk mensejahterakan anggotanya.
Untuk mencapainya, Sekda mencontohkan, pengurus Koperasi dapat memanfaatkan potensi yang ada di daerah mereka. Dimana di Kota Tangerang terdapat Bandara Internasional Soekarno Hatta yang melayanai 80 juta penumpang setiap tahun. Koperasi Satya Karya bisa bekerja sama dengan badan usaha milik negara itu untuk menyalurkan produk-produk khas Tangerang malalui stand-stand yang ada di Bandara.