Serpongupdate.com – Tradisi saling mengirim rantang pada saat Lebaran di masyarakat Tangerang Selatan. Adalah suatu yang unik dan harus dilestarikan.
Kiriman rantang yang dimaksud, menurut Sekjen MUI Tangerang Selatan (Tangsel), Abdul Rojak, adalah seseorang memberikan makanan khas Lebaran seperti ketupat, opor, rendang, semur dan lain-lainnya yang dibawa menggunakan wadah bernama rantang, untuk saudara atau tetangganya.
“Di Tangsel yang paling unik itu budaya rantang. Pada saat menjelang hari raya Lebaran, antara keluarga saling mengirim rantang,” ujarnya kepada Serpongupdate.com di kediamannya saat menggelar halal bi halal di Jalan Cilenggang 1, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (19/6/2018).
Abdul Rojak juga mengatakan di Tangsel, saling mengirim rantang juga bukan hanya kepada sesama muslim, melainkan kepada umat agama lainnya.”Rantang itu dikirim bukan hanya untuk kalangan keluarga muslim, non muslimpun juga dikasih rantang. Isinya aneka makanan, dan aneka menu ciri khas. budaya rantang di Tangerang Selatan,” jelasnya.
Namun Abdul Rojak juga menyebut budaya rantang itu bukan hanya budaya orang Betawi, melainkan sudah umum dilakukan berbagai suku lainnya di Tangsel bahkan di wilayah lainnya.”Karena yang pakai rantang bukan hanya Betawi, orang non Betawi juga ikut-ikutan karna unik kan saling kirim rantang. Kalau yang keluarga kan sudah biasa ke orang tua nanti pulangnya diisiIn lagi,” ujarnya.
Ia juga memaparkan keunikan rantang di wilayah BSD Serpong yang tidak hanya berwarna putih seperti rantang tradisional pada umumnya.”Bahkan di rumah-rumah BSD rantangnya cakep-cakep unik-unik. Kalau di kampung rantang yang putih, rantang Betawi yang besi,” paparnya.
“Nah itu yang harus terus dijaga dibiasakan mempererat kekerabatan persaudaran melalui budaya saling ngirim (rantang),” ujar pria yang juga Kepala Perwakilan Kemenag Tangsel itu. (ccp)