Serpongupdate.com – Dalam rangka membahas perpanjangan rute Mass Rapid Transit (MRT) hingga ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menemui Wakil Gubenur DKI Jakarta, Sandiaga Uno di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (15/1).
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan, MRT penting bagi warganya. Dia mengungkapkan 50 persen warga Kota Tangerang Selatan bekerja di Jakarta sehingga membutuhkan moda transportasi yang memadai. “Karena hampir 50 persen warga Tangsel bekerjanya di Jakarta.Kita membahas rencana perpanjangan MRT hingga Tangsel, serta bantuan keuangan yang lain kita diskusi bersama dengan Pak Wagub, hingga persoalan kemacetan,”jelasnya.
Airin menjelaskan dirinya bersama dengan Pak Wakil Gubenur mendiskusi terintegrasinya MRT Lebak Bulus ke Tangsel dengan alternatif ke Rawa Buntu dan tiga frase lainnya. “Kita lakukan diskusi, dan Pak Wagub tertarik dengan konsep yang ada, dan beliau menginstruksikan tim untuk melakukan langkah-langkah antara lain pembuatan feasibility study (FS) dan turunannya diselesaikan tahun 2018 dengan targetan evaluasi waktu per triwulan, sementara untuk aspek legal dikomunikasikan dengan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bidang harmonisasi aturan,”ungkapnya.
Lanjutnya, perpanjangan MRT prosesnya akan sangat dipengaruhi oleh pembebasan lahan, dan untuk itu belum disepakati dan akan dikaji lebih lanjut apakah elevated atau di jalan. “Kalau proses ini lancar, 2019 mulai proses pembangunan, ini semua tergantung pada lahan atau area yang akan dilewati,” katanya.
Airin menjelaskan, ini merupakan kesepakatan Pemkot Tangsel dan DKI Jakarta tentang adanya transportasi yang terintegrasi dengan moda MRT. Dan perlu adanya langkah-langkah lainnya supaya proyek ini terlaksana, baik dari segi regulasi dan lainnya.
Sementara Wakil Gubenur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan, dalam pertemuan itu dilakukan pembahasan sejumlah kerja sama seperti, pembangunan Tandon Ciater di Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan yang dibiayai dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.”Hasilnya bagus. Itu bantuan dari Pemprov DKI untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan,” ujar Sandi, Senin (15/1).
Ia menambahkan, pembahasan juga dilakukan terkait adanya usulan perpanjangan rute MRT dari Lebak Bulus ke Ciputat, Tangsel. PT MRT Jakarta sudah disepakati akan bertindak sebagai pemrakarsa.”Kita harapkan tahun ini feasibility study atau studi kelayakan bisa diselesaikan dan pembangunan bisa dieksekusi di 2019,” kata Sandi.
Dijelaskan Sandi, Pemprov DKI dan Pemkot Tangsel sama-sama menginginkan agar Jalan Cirendeu Raya bisa dilebarkan. Sebab, ruas jalan tersebut banyak dilintasi warga yang bekerja di Jakarta.”Jadi ini bagian yang nanti diusulkan. Kita ingin sudah bisa dianggarkan di tahun 2019 dan mendapat persetujuan dewan,” ungkapnya.
PT MRT Jakarta mengkaji kemungkinan perpanjangan rute moda hingga Tangsel. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar pihaknya perlu melakukan bebera-pa survei, termasuk studi kelayak-an untuk melihat kebutuhan jalur selatan. William menambahkan, MRT baru bisa dikatakan perlu bila perkiraan jumlah penumpang sebanyak 100 ribu orang per hari.
“Tapi kalau cuma ada 40 ribu orang, mungkin lebih bagus light rail transit (LRT) atau BRT,” ujarnya. PT MRT perlu penjelasan kira-kira jalur mana yang akan digunakan nantinya. Kemudian, potensi bisnis Tangsel bisa dikembangkan. “Tergantung feasibilities study,” tandas William.(zie)