Serpongupdate.com – Plastik banyak memberi kemudahan bagi keseharian kita, sebut saja benda-benda di sekitar kita pasti banyak terbuat dari plastik. Namun dibalik kepraktisan yang plastik berikan, juga memberi pengaruh merugikan bagi kita terutama setelah menjadi sampah yang tidak terpakai. Pada tahun 2018 Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun.
Sedangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan total timbunan sampah plastik, yang didaur ulang diperkirakan baru 10-15 % , 60-70% ditimbun di TPA, dan 15-30 % belum terkelola dan terbuang ke lingkungan, terutama kelingkungan perairan seperti sungai, danau, pantai dan laut.
Solihin selaku Corporate Affairs Director Alfamart mengatakan, berangkat dari kepedulian tentang menjaga lingkungan tetap asri, Alfamart menginisiasi rangkaian program dalam tujuan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.Tahun 2018 lalu, semua lingkungan pekerjaan Alfamart mulai menerapkan konsep 5R, yakni Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rethink. Kampanye tersebut tercermin dalam keseharian karyawan yang hanya menggunakan botol minum ulang kali pakai (tumbler), menolak kantong plastik saat berbelanja, menggunakan kotak makanan sendiri untuk kemasan makanan, dan sebagainya. Berjalan sendiri tentu kurang, maka Alfamart mengajak pelanggan setianya untuk ikut peduli Sejak Maret lalu, kantong plastik di semua toko Alfamart tidak lagi diberikan secara gratis atau KPTG (Kantong Plastik Tidak Gratis).
“Bukan tentang mengapa harga 200 rupiah per kantong plastik diberikan kepada konsumen tapi bagaimana agar bersama-sama kita sadar untuk ikut peduli terhadap lingkungan,” ujar Solihin,
Corporate Affairs Director Alfamart, Kamis (11/7/2019) saat konferensi pers di Head Office Alfamart, Alfa Tower Lt. 17, Jl. Jalur Sutera Barat Kav. 7-9, Alam Sutera, Tangerang.
Program KPTG mendapat respon yang baik dari konsumen. Terbukti periode Maret Juni 2019, rata-rata pemakaian kantong plastik per toko Alfamart turun hingga -35 % dibanding tahun 2018. Jika pada tahun 2018 rata-rata tiap toko mengcluarkan 7600 lembar kantong plastik, maka periode Maret – Juni bisa ditekan hingga 4900 lembar saja.
“Sosialiasi di media massa, media sosial dan aktivasi-aktivasi kita lakukan kepada konsumen untuk mengetahui dan paham tujuan dari program KPTG,” tambah Solihin.
Nagita Slavina, pesohor tanah air juga memberikan dukungannya terhadap upaya mengurangi dampak sampah plastik.
Ia mengungkapkan, bahwa sedikit demi sedikit ia mulai mengurangi pemakaian plastik di lingkungan rumah dan keluarganya.”Ya, di rumah sebisa mungkin saya kurangi pakai plastik, kalau sekarang setelah belanja saya tolak kantong plastik, lebih baik saya pakai tas belanja yang saya bawa sendiri,” ucapnya.
Istri dari Raffi Ahmad ini mendukung program ritel modern yang kini tidak lagi memberikan kantong plastik secara gratis. “Selama itu memang bertujuan baik demi lingkungan tentu saya dukung, toh itu juga sejalan dengan program pemerintah kan,” tutur Nagita.
Konsumen kini dianjurkan untuk menggunakan tas belanja ulang pakai yang juga tersedia di Alfamart. Ada beberapa yang tersedia, yakni tas belanja warna-warni, tas belanja karakter tokoh kartun dan yang paling terbaru adalah Tasini. Tasini merupakan ide inisiatif dari organisasi
Lingkungan yang juga perusahaan sosial “Making Oceans Plastic Free” yang ada di Indonesia dan Jerman. Making Oceans Plastic Free digagas oleh 4 sahabat yaitu Roger, Lia, Pari dan Adith.
“Kami mendesain Tasini dengan karakter hewan laut untuk meningkatkan kesadaran akan ekosistem yang ingin kami lindungi, berupa gantungan kunci dengan tas lipat di dalamnya, yang udah dibawa kemana saja dan cara yang menyenangkan untuk memecahkan kebiasaan memakai kantong plastik,” ujar Roger Spranz.
Menurut Roger, Tasini berupa gantungan kunci sekaligus tas belanja lipat yang berbentuk karakter hewan laut yang lucu yakni penyu, hiu dan gurita. Selain itu, nilai lebih menggunakan Tasini adalah tasnya terbuat dari limbah botol plastik (recycled PET) yang didaur ulang kembali menjadi bahan kain sintetis yang kuat dan berkualitas. Tasini terbuat dari plastik bekas, jadi menggunakan tas belanja ini bisa menjadi langkah nyata kita, selain menolak kantong plastik tetapi juga membantu mendaur ulang lebih banyak sampah.
“Sampah plastik yang tidak didaur ulang akan menumpuk di TPA dan mencemari lingkungan, Tasini adalah hasil memanfaatkan plastik bekas yang didaur ulang,” tambah Roger Spranz.
Produk Tasini bisa didapatkan di toko Alfamart tertentu di area Jabodetabek dengan harga spesial yakni hanya Rp 39.900. Hasil penjualan digunakan Organisasi Yayasan Making Oceans Plastic Free untuk semakin banyak membeli limbah plastik PET yang selanjutnya didaur ulang kembali menjadi produk Tasini, sehingga makin banyak masyarakat yang akan bisa menggunakan dan meninggalkan plastik sekali pakai
Nagita di peluncuran Tasini mengungkapkan, bahwa dengan karakter lucu bisa menarik perhatian masyarakat bahwa menjadi peduli lingkungan juga bisa dengan yang lucu dan praktis, saya yakin bisa buat orang-orang tertarik memakainya. (abe)