Serpongupdate.com – PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno-Hatta memastikan kesiapannya menyambut 3,6 juta penumpang pada musim mudik lebaran tahun ini.
Executive Senior Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Soetta, M. Suriawan Wakan menegaskan, pihaknya dibantu seluruh stake holder yang ada, menyatakan kesiapannya dalam mengangkut orang pada arus mudik lebaran tahun ini.
Hal tersebut, seperti disampaikan Wakan dihadapan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi jajaran Kementerian Perhubungan, PT Angkasa Pura II dan Komunitas Bandara Soetta.“Seluruh persiapan sudah kami lakukan untuk arus mudik tahun ini, kami bersama seluruh stake holder Komunitas Bandara Soetta siap,” kata Wakan di posko mudik Lebaran di Terminal 1C Bandara Soetta, Kota Tangerang, 3 Juni 2018.
Untuk arus mudik kali ini, terang Wakan, hampir sejumlah fasilitas pendukung akan segera disipkan, sementara pihaknya juga telah meminta untuk penambahan armada Bus Damri dari dan ke Bandara Soetta.“Khusus armada sudah koordinasi, ada beberapa tambahan Bus Damri kita minta armada cadangan, sementara pengamanan dari Polri, TNI dan Avsec akan ditingkatkan,” kata Wakan.
Ditambahkan Kapolres Kota Bandara Soetta AKBP Victor Togi pengetatan keamanan akan dilakukan di semua titik terminal dan seluruh area Bandara. “Posko akan kami buat 3, untuk di terminal 1, 2 dan 3 nantinya akan dibantu dari Brimob, TNI dan Avsec. Memang pengamanan fokus pada terminal,” katanya.
Masing-masing posko ini akan ditingkatkan menjadi pengamanan dengan skala besar. Selain itu, area di bandara soetta sampai parimeter juga akan ditingkatkan patroli.“Jadi selain kegiatan yang sudah rutin, patroli sekala besar akan dikuatkan lagi,” ucap dia.
Setelah mendengar pemaparan dari masing-masing stake holder, Menteri Perhubungan berpesan, agar pelaksanaan angkutan mudik bisa berjalan dengan baik dan konsisten. “Menjadi PR, bagaimana dilaksanakan dengan baik dan konsisten,” kata Budi.
Secara khusus dia juga berpesan terkait dengan isu keselamatan, terutama pengetatan pemeriksaan di security check point (SCP 1 dan 2). “Tentu dilakukan dengan beberapa hal diantaranya melakukan efektiftas dari pada SCP 1 dan , 2 banyak juga lengah sehingga dinegara lain dicek ini masih terjadi,” ucap Budi.
Sementara berkaitan dengan sesuatu penyimpangan atau kesalahan, Menhub berpesan untuk selalu berkoordinasi. “Kaitan dengan ancaman dan teror diminta untuk polri untuk mengawal, mendeteksi apa yang terjadi karena kalau sudah terjadi jangan banyak terlau omong,” katanya.
Setelah meninjau langsung Posko mudik yang ada, Menhub berkesempatan memeriksa langsung terminal 1, dan bersapa dengan penumpang di terminal. (han)
