Serpongupdate.com – Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) berkolaborasi dengan mahasiswa MBKM Humanity Project Batch III UMN secara resmi memulai rangkaian kegiatan Be Hero Festival pada hari Selasa (7/10). Kegiatan ini diselenggarakan di SMA Negeri 1 Bayah.
Be Hero Festival merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan awareness mengenai mitigasi bencana di wilayah Bayah dan sekitarnya melalui kreasi para siswa SMAN 1 Bayah dalam bentuk konten edukatif di media sosial. Nama Be Hero sendiri diambil dari frasa “Bayah’s Hero” yang berarti Pahlawan Bayah. Melalui kegiatan-kegiatan yang ada dalam Be Hero Festival, para siswa diharapkan dapat menjadi sosok pahlawan dalam kehidupan sehari-hari, tak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat yang ada di sekitar mereka.
Rangkaian kegiatan Be Hero Festival terdiri atas lokakarya media sosial yang diselenggarakan pada hari Selasa, 7 November 2023, dan dilanjutkan dengan lomba produksi konten edukatif mengenai mitigasi bencana di media sosial, yang dilaksanakan pada 7-14 November 2023. Rangkaian kegiatan ini akan ditutup oleh festival yang akan dilaksanakan pada 21 November 2023.
Lokakarya media sosial Be Hero Festival tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bayah Drs. Asep Darma Mulya, M.Si., Dosen Program Studi Strategic Communication UMN Theresia L.V. Lolita, M.Ikom., dan Ketua GMLS Anis Faisal Reza sebagai narasumber.
“Lokakarya media sosial ini merupakan sebuah inisiatif yang sangat baik untuk para siswa SMAN 1 Bayah. Kami menyadari bahwa keberadaan media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar bagi setiap siswa. Melalui lokakarya media sosial, para siswa dapat belajar menggunakan media sosial dengan baik. Kami juga berharap bahwa melalui penyuluhan oleh narasumber yang kompeten, para siswa dapat turut menjadi kreatif dan bijak dalam menggunakan media sosial.” Ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bayah Drs. Asep Darma Mulya, M.Si. dalam sambutannya.
Kegiatan yang diikuti oleh 80 orang siswa kelas X SMA Negeri 1 Bayah ini diawali dengan pemaparan mengenai potensi risiko bencana dari Ketua GMLS Anis Faisal Reza.
Dalam pemaparan tersebut, para siswa kembali diingatkan mengenai adanya potensi risiko bencana dalam kehidupan sehari-hari, yang tidak lepas dari hasil penelitian berbagai institusi terkait adanya potensi gempa bumi Megathrust di selatan Jawa. Anis juga menyampaikan bahwa sebagai salah satu negara yang secara geografis terletak dalam cincin api pasifik (Pacific Ring of Fire), hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Lebak, berisiko mengalami gempa bumi dan tsunami yang disebabkan oleh aktivitas vulkanis dan tektonik. Oleh karena itu, para siswa pun harus mampu menerapkan prinsip mitigasi bencana dalam kehidupan sehari-hari.
Pemaparan tersebut dilanjutkan dengan sesi utama lokakarya media sosial, yang dibawakan oleh Dosen Program Studi Strategic Communication UMN, Theresia L.V. Lolita. Dalam lokakarya media sosial ini, para siswa diajarkan mengenai dampak positif dan negatif dari media sosial, serta pentingnya menggunakan media sosial dengan baik. Kesempatan ini juga digunakan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai pembuatan berbagai bentuk konten edukatif, mulai dari video, artikel, hingga poster dan infografis.
Pada akhir lokakarya ini, para siswa diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam lomba produksi konten edukatif mengenai mitigasi bencana yang diselenggarakan oleh Be Hero Festival untuk menyebarkan pesan mengenai pentingnya mitigasi bencana melalui media sosial mereka. (Rls)