Serpongupdate.com – Bengkel Animasi didukung oleh Sinar Mas Land dan Intel menyelenggarakan acara yang bertajuk Indonesian CG Heroes di Auditorium Green Office Park 9, BSD City, (10/11).
Acara ini menjadi titik temu dan berkumpulnya para stakeholder industri animasi Indonesia, mulai dari studio animasi/ games, praktisi, institusi pendidikan, pelajar/ mahasiswa dan institusi-institusi pemerintah terkait.
Indonesian CG Heroes dihadiri oleh Kementrian Perindustrian Indonesia, serta berkolaborasi bersama pakar animasi ternama seperti Ronny Gani – Senior Animator Film Avengers: Infinity War, Rini Sugianto – Senior Animator Film The Hobbit: The Desolation of Smaug, Andre Surya – CG Artist Film Transformers: Revenge of the Fallen dan Denny Ertanto Digital Compositor Film: War for the Planet of The Apes. Acara ini juga menghadirkan lead animator dalam Assassin’s Creed Games, dan Kevin Herjono, ahli special effect dan 3D yang telah menangani berbagai proyek di Hollywood Amerika Serikat seperti film Deadpool, Avengers dan sejumlah film terkenal lainnya.
Melalui Indonesian CG Heroes, Bengkel Animasi bersama-sama dengan Sinar Mas Land dan Intel memiliki misi dalam mendukung program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian kreatif terbesar di Asia. Melihat besarnya potensi dunia animasi digital, Indonesian CG Heroes menjadi ajang edukasi dan networking bagi stakeholder industri animasi lokal tentang daya tarik industri animasi digital dan kontribusinya terhadap perekonomian negara di masa depan.
Irawan Harahap, Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land menjelaskan, industri kreatif di Indonesia, khususnya bidang animasi, sedang sangat berkembang, dan bahkan belum mencapai potensi maksimalnya, sehingga masih terbuka ruang untuk berkembang lebih besar lagi dan memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional.
“Banyak studio-studio animasi lokal di seluruh Indonesia, mulai dari Infinite Studios di Batam, The Little Giantz, Enspire, dan MNC Animation di Jakarta, sampai Base Studio di Bali, dengan kapasitas tenaga kerja secara umum berkisar antara 100-300 orang di setiap perusahaan. Mereka mengerjakan proyek-proyek animasi dari berbagai macam Negara,” terangnya.
Dengan menjadi negara dengan populasi terbesar ke 4 di dunia, kita memiliki sumber daya manusia yang sangat besar, namun dari segi kualitas, harus diakui adanya ketertinggalan jika dibandingkan negara-negara tetangga di tingkat Asia Tenggara. Kualitas animator Indonesia yang harus mampu bersaing secara internasional menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dan perkembangan industri animasi kita.
“Bengkel Animasi hadir untuk meningkatkan kualitas animator muda, melalui program-program pelatihan yang intensif dan melibatkan para praktisi dan perusahaan-perusahaan animasi di Indonesia. Kami juga secara aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang potensi industri animasi untuk menjadi peluang karir yang berkesinambungan bagi insan-insan kreatif Indonesia,” terang Ronny Gani, pendiri dari Bengkel Animasi. (rls)