Serpongupdate.com – Travelling atau bepergian adalah kegiatan yang menyenangkan, terutama sebagai cara untuk melepaskan diri dari rutinitas. Untuk memperingati hari diabetes sedunia di tanggal 14 November 2024, kita akan bahas mengenai traveling khususnya bagi diabetesi.
Travelling membutuhkan perhatian ekstra untuk menjaga kondisi kesehatan tetap stabil bagi diabetesi. Diabetes adalah penyakit kronis yang membutuhkan pengelolaan gula darah yang ketat. Maka, saat bepergian, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk mencegah komplikasi dan memastikan perjalanan berjalan lancar. Sebab perbedaan zona waktu serta aktivitas fisik berpotensi mempengaruhi kadar gula darah.
Membawa persediaan obat yang cukup adalah salah satu hal paling penting dalam persiapan perjalanan. Para diabetei disarankan untuk membawa obat-obatan pribadi seperti insulin, obat oral, dan juga alat pengukur gula darah dalam jumlah lebih dari yang biasanya dibutuhkan, sebagai antisipasi terhadap kemungkinan keterlambatan atau perubahan rencana yang tak terduga. Penting juga untuk menyimpan semua obat di tempat yang mudah dijangkau dan memastikan mereka disimpan sesuai instruksi penyimpanan yang direkomendasikan, misalnya, insulin sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk.
Makanan juga merupakan aspek penting bagi diabetesi yang hendak bepergian. Perjalanan sering kali mengubah pola makan, sehingga diabetesi dianjurkan untuk membawa camilan sehat yang kaya serat dan rendah gula. Beberapa makanan ringan yang mudah disimpan, seperti kacang-kacangan, buah-buahan segar, atau bar rendah gula, bisa menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Dengan membawa makanan ringan sendiri, diabetesi bisa lebih mudah menghindari konsumsi makanan tinggi gula yang mungkin tidak terhindarkan selama perjalanan.
Jika ingin melakukan hiking, diperlukan persiapan khusus agar tetap aman dan nyaman, sebab hiking yang melibatkan aktivitas fisik intens dapat memengaruhi kadar gula darah. Diabetesi juga harus memastikan bahwa mereka membawa perlengkapan medis yang lengkap dan mudah dijangkau seperti Insulin, obat-obatan, dan alat pengukur gula darah. Lokasi hiking pastinya berada di alam terbuka jauh dari fasilitas medis, disarankan untuk membawa lebih banyak persediaan obat dibanding biasanya sebagai langkah antisipasi. Selain itu, insulin sebaiknya disimpan dalam wadah pendingin portabel untuk menjaga suhu dan efektivitasnya.
Selain memperhatikan aktvitas fisik serta menjaga pola makan, vaksinasi juga merupakan hal yang penting, sebab vaksinasi dapat membantu diabetesi menghindari komplikasi yang lebih serius. Ada beberapa vaksin yang direkomendasikan bagi diabetesi untuk menjaga kesehatan tubuh tetap optimal.
1. Vaksin Influenza (Flu)
Bagi diabetesi, infeksi flu bisa sangat berbahaya karena dapat memperburuk kadar gula darah, serta meningkatkan risiko komplikasi serius seperti pneumonia. Vaksin flu tahunan sangat dianjurkan untuk diabetesi, terutama untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan tubuh.
2. Vaksin Pneumonia
Diabetesi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan infeksi pneumonia dan mengalami komplikasi serius akibat infeksi ini. Infeksi pneumokokus bisa sangat berbahaya karena dapat memengaruhi paru-paru dan memperburuk kondisi diabetes. Vaksin pneumonia ini sangat direkomendasikan para diabetesi, terlebih yang berusia di atas 65 tahun atau memiliki masalah kesehatan lain yang memperburuk kondisi tubuh.
3. Vaksin Hepatitis B
Melakukan vaksinasi hepatitis B ini dapat mengurangi risiko infeksi virus ini pada diabetesi, sebab virus ini dapat mengganggu fungsi hati dan memperburuk kondisi diabetes. Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan hati yang parah dan berpotensi mengarah pada sirosis atau kanker hati. Vaksin hepatitis B sangat dianjurkan untuk diabetesi, terutama bagi mereka yang berusia lebih dari 60 tahun atau yang memiliki faktor risiko tambahan.
4. Vaksin Tetanus, Difteri, dan Pertusis (TDAP)
Vaksin TDAP melindungi tubuh dari tiga penyakit serius: tetanus, difteri, dan pertusis (batuk rejan). Meskipun tetanus dan difteri bukan infeksi yang sering terjadi, kedua penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika terinfeksi. Selain itu, pertusis atau batuk rejan adalah penyakit menular yang dapat menyebabkan batuk parah dan berisiko bagi diabetesi, terutama pada usia lanjut atau mereka yang memiliki gangguan pernapasan.
5. Vaksin Herpes Zoster (Shingles)
Herpes zoster, atau cacar ular, adalah infeksi yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, yang juga menyebabkan cacar air. Diabetesi yang berusia 50 tahun ke atas, lebih berisiko mengembangkan herpes zoster, yang dapat menyebabkan nyeri hebat dan komplikasi lainnya, seperti neuralgia pasca-herpetik, yakni rasa sakit yang terus berlangsung bahkan setelah infeksi sembuh.
Dengan persiapan yang tepat, diabetesi dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan percaya diri, tanpa harus khawatir. Terutama lakukan vaksinasi, dengan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau konsultan diabetes atau dokter spesialis kesehatan perjalanan (travel health), sebab vaksinasi adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi penyandang diabetes dari infeksi yang dapat memperburuk kondisi kesehatan. (*)
dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, MM, MARS, Dip.TH, Dip.SN, DCD, FRSPH
Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Travel Health Expert Eka Hospital BSD