Serpongupdate.com – Kanker rektum adalah salah satu jenis kanker yang menyerang saluran pencernaan bagian bawah dan sering kali menimbulkan kekhawatiran bagi penderitanya, terutama terkait kemungkinan kehilangan fungsi anus. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran, kini ada solusi inovatif yang memungkinkan pasien dengan kanker rektum tetap mempertahankan anusnya. Di Bethsaida Hospital Gading Serpong, metode penanganan kanker rektum tanpa membuang anus sudah diterapkan melalui teknik bedah canggih oleh dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD, Dokter Spesialis Bedah Digestif Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Gejala dan Penyebab Kanker Rektum
Gejala kanker rektum bisa bervariasi, mulai dari perubahan pola buang air besar, adanya darah pada tinja, rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada area perut bawah, hingga penurunan berat badan tanpa sebab jelas. Penyebab kanker rektum tidak selalu diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor risiko meliputi riwayat keluarga, pola makan rendah serat tinggi lemak, obesitas, kurang aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
Kemajuan Teknik Imaging untuk Penanganan Lebih Tepat
Perkembangan teknik imaging, seperti MRI dan Endorectal Ultrasound, memungkinkan dokter untuk memetakan secara tepat lokasi dan penyebaran tumor pada rektum. Teknik ini sangat membantu dalam menentukan keterlibatan tumor terhadap otot di dasar panggul dan otot sfingter ani yang berperan penting dalam fungsi anus. Dengan informasi yang lebih akurat dari hasil imaging, tim dokter dapat merencanakan operasi yang lebih presisi dan aman.
Menurut dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD, “Teknologi imaging modern menjadi kunci dalam menilai dan menangani kanker rektum dengan lebih baik. Ini memberi kami peluang untuk mempertahankan fungsi anus pada pasien dengan cara yang sebelumnya sulit dilakukan. Melalui teknik seperti Intersphincteric Resection, kami bisa mengangkat bagian rektum yang terkena kanker tanpa mengorbankan fungsi anus pasien.”
Intersphincteric Resection: Operasi Penyelamatan Anus
Salah satu metode yang kini banyak diterapkan di Bethsaida Hospital adalah Intersphincteric Resection, sebuah teknik bedah canggih yang memungkinkan pengangkatan sebagian rektum yang terlibat kanker tanpa menghilangkan seluruh anus. Dalam prosedur ini, bagian rektum yang terkena kanker dipotong dengan hati-hati dan minimal invasif, menjaga otot sfingter ani tetap utuh sehingga pasien masih bisa mengontrol fungsi buang air besar secara normal setelah operasi dan mengontrol BAB.
Proses ini adalah salah satu tindakan bedah digestif yang membutuhkan ketelitian dan keahlian khusus. “Klinik Digestif Bethsaida Hospital Gading Serpong berdedikasi untuk memberikan perawatan yang paling mutakhir dan komprehensif bagi pasien-pasien dengan kanker rektum dan penyakit pencernaan lainnya. Kami tidak hanya menekankan pada kesembuhan pasien, tetapi juga pada kualitas hidup mereka setelah pengobatan,” ungkap dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital.
Bethsaida Hospital: Klinik Digestif Terdepan dengan Teknologi Terkini
Bethsaida Hospital Gading Serpong hadir sebagai pusat layanan digestif terdepan di Indonesia yang dilengkapi dengan fasilitas dan teknologi canggih untuk diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit saluran pencernaan, termasuk kanker rektum. Dengan tim dokter spesialis berpengalaman dan didukung oleh teknologi imaging modern, pasien dapat memperoleh perawatan berkualitas tinggi serta peluang kesembuhan yang lebih besar.
Bethsaida Hospital terus berinovasi dalam bidang pengobatan kanker rektum, memberikan harapan baru bagi pasien untuk pulih tanpa kehilangan kualitas hidupnya. Dengan pendekatan yang menyeluruh dan teknologi terkini, Bethsaida Hospital Gading Serpong siap menjadi rumah sakit pilihan bagi pasien kanker rektum yang mencari solusi penanganan tanpa harus kehilangan fungsi anus. (Rls)