Serpongupdate.com – Badan Narkotika Nasional Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kerap mengalami kesulitan membongkar jaringan besar narkotika, setelah pengungkapan terhadap kurir berhasil dilakukan. Dari beberapa kasus yang berhasil terungkap, para pelaku (kurir) mengaku dikendalikan dari beberapa lembaga pemasyarakatan.
“Memang sangat sulit dalam pengembangan ini, karena biasanya mereka terputus,” terang Kepala Seksi Pemberantasan BNN Tangsel AKP Sidabutar, di Kantornya di Jalan Raya Puspiptek, Senin (9/7/2018).
Dari pengalamanya mengungkap kasus kejahatan peredaran narkotika, hubungan antara kurir, bandar dan pengendali narkotika hanya terjadi melalui handphone yang menggunakan nomor sekali pakai. “Transaksinya tidak pernah bertemu antar mereka, jadi lewat handphone dan nomornya hanya sekali pakai, langsung bisa dibuang,” katanya.
Dia menyebutkan, dari beberapa kali pengungkapan jaringan narkotika yang tertangkap oleh BNN Tangsel, pengendali jaringan narkotika itu berasal dari dalam lembaga pemasyarakatan (lapas). “Memang beberapa kali kita ungkap ini berasal dari lapas. Untuk kasus ini, adalah berasal dari lapas terkenal di Jakarta,” katanya.
Diberitakan, BNN Tangsel berhasil mengungkap peredaran narkotika jaringan lapas, bermula dari tertangkapnya AR (22) yang merupakan kurir sabu di wilayah Serpong, Tangsel. “Dari pelaku AR kemudian petugas mengamankan MA yang merupakan bandar kecil sabu. MA mengaku mendapat pasokan itu dari seorang napi di Lapas Jakarta,” ucap Sidabutar. (han)