Minggu, 20 April 2025
Serpong Update
ADVERTORIAL

Cegah Diabetes Melitus dengan Pola Hidup Sehat

Serpongupdate.com – Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis merupakan penyakit yang harus mendapatkan perhatian khusus. Diabetes adalah penyakit yang terjadi akibat insulin tidak dihasilkan  oleh pankreas, sehingga menyebabkan gula menumpuk di darah, atau yang bisa disebut dengan gejala klasik diabetes.

Dokter penyakit dalam RSU Tangsel, dr. Harry Andrean, Sp.PD menyebutkan, adapun ciri – ciri gejala klasik diabetes melitus adalah mudah lapar, mudah haus, mudah pipis,  berat badan turun, gampang  ngantuk, kesemutan, luka sulit sembuh, pandangan kabur dan mudah lelah.

Adapun untuk pencegahan dari DM, dr. Harry menyarankan dengan melakukan secara primer dengan berolahraga dan sekunder, yaitu deteksi dini. Atau dengan cara tersier, seperti medikamentosa dan rehabilitasi.

Berikut ini faktor yang bisa mencegah penyakit Dibetes Melitus, antara lain :

  1. Jaga Berat Badan Ideal

Untuk diet sehat tinggi serat yaitu, asupan kalori untuk target berat badan ideal, rutin latihan jasmani, seperti senam aerobik 150 menit/minggu dengan 3-4 x, hindari  merokok dan alkohol  yang bisa meningkatkan komplikasi.

  • Rutin Berolahraga

Olahraga untuk diabetes melitus tujuannya untuk menurunkan tekanan darah, memperbaiki sirkulasi darah, membakar kalori untuk membantu kontrol berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, menjaga suasana hati, meningkatkan kualitas tidur, dan mencegah jatuh di usia lanjut.

Adapun macam-macam jenis olahraga yang dapat dilakukan, yaitu :

Jalan cepat yang bisa meningkatkan aliran darah intensitas rendah dengan durasi 150 menit/minggu 3-4 kali seminggu. Senam diabetes dan senam kaki diabetes untuk relaksasi otot dan sendi dan meningkatkan aliran darah.

Yoga untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan dan keseimbangan untuk kelola stres baik dengan mengikuti video atau dengan instruktur.

Bersepeda untuk meningkatkan kapasitas jantung dan paru, membakar kalori menjaga berat badan dan meningkatkan aliran darah pada kaki, berenang juga bisa meningkatkan sensitivitas insulin, melatih pernapasan dan menjaga berat badan ideal.

“Senam kaki diabetes membantu melancarkan sirkulasi darah karena penting untuk penderita diabetes memelihara kesehatan kaki,” ujarnya.

  • Pola Makanan

Makanan pada diabetes melitus adalah prinsip nutrisi sejenis, jumlah dan jadwal meliputi karbohidrat sebanyak 45-65% diutamakan serat tinggi, lemak sebanyak 20-25% dari total energi perhari, protein sebanyak 0,8-1kg BB perhari, nutrisi sebanyak <1500mg perhari, serat sebanyak 25-35 mg perhari.

Untuk makan karbohidrat yang bisa dikonsumsi penderita DM adalah beras merah, oatmeal dan ubi jalar panggang. Untuk protein yang boleh adalah tahu tempe, telur,  ikan dan ayam,.

Sedangkan makanan karbohidrat yang tidak boleh dikonsumsi seperti nasi putih,  roti dan pasta  Untuk protein yang tidak boleh daging goreng, iga dan daging dengan pengawet,” katanya.

Untuk sayuran yang boleh dikonsumsi sayuran hijau, sayuran olahan kukus dan sayuran olahan panggang. Sedangkan yang tidak boleh adalah sayuran olahan goreng, sayuran kaleng kemasan dan asinan/kacang kaleng. “Dan tambahan yang tidak boleh dikonsumsi yaitu, susu murni/olahan, yogurt dengan perasa, es krim, keripik/kerupuk, soda, teh/kopi manis dan minuman berenergi,” paparnya.

Terkait penyakit DM, dr. Harry menerangkan, ada faktor risiko penyakit diabetes melitus (DM) yang bisa diubah yaitu kegemukan (berat badan lebih/IMT>23kg/m2) dan lingkar perut (pria > 90 cm dan perempuan > 80cm), kurang aktifitas fisik, dislipidemia (kolestrol HDL 35mg/dl, trigliserida 250 mg/dl, riwayat penyakit jantung, hipertensi/tekanan darah tinggi (>140/90 mmHg), diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat).Faktor risiko yang tidak bisa diubah yaitu usia kurang lebih 40 tahun dan mempunyai riwayat keluarga menderita DM, kehamilan dengan gula darah tinggi, ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan (berat badan lahir) > 4kg , bayi yang memiliki berat badan lahir (BBL) <2,5kg.

“Untuk wilayah Banten sekitar 5,3% atau 19,7 per 273 juta populasi terkena diabetes mellitus,” pungkas dr. Harry. (Adv)

Berita Terkait

Leave a Comment