Serpongupdate.com – Setelah mendeklarasikan komitmen membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan di The Sahira Hotel, Bogor pada 10 Mei 2025, Global Olympus Deliverance (GOD) kini melanjutkan aksinya ke Kota Bandung.
Bertempat di kawasan kos dan asrama mahasiswa Telkom University, GOD meluncurkan program kolaboratif pengurangan limbah dan perlindungan iklim yang langsung menyasar ruang paling personal dalam kehidupan generasi muda: kamar tidur mahasiswa.
Deklarasi di Bogor, menjadi titik awal dari visi besar GOD: mendorong praktik ekonomi sirkular dalam industri pariwisata dan gaya hidup masyarakat. Di sana, pelaku industri diajak untuk:
Mengganti sistem pendingin ruangan ke teknologi rendah emisi
Menjadi bagian dari sistem konsumsi yang lebih bertanggung jawab
Mendaur ulang linen hotel menjadi kriya kreatif
Dua pekan berselang dari itu, semangat yang dimulai di Bogor telah menjejakkan kaki di Bandung pada 2 Juni 2025, tepatnya di lingkungan yang dihuni lebih dari 7.000 kamar kos dan asrama mahasiswa. Dengan potensi keterlibatan hingga 35.000 mahasiswa, Bandung menjadi kota strategis untuk menumbuhkan kesadaran sirkular di kalangan intelektual muda.
Tiga Inisiatif Kunci: Ekonomi Sirkular dari Kamar Tidur
Dalam implementasinya di Bandung, GOD memperkenalkan tiga inisiatif utama:
Transformasi Limbah Tekstil
Mahasiswa diajak mengumpulkan pakaian lama dan kain tak terpakai, yang kemudian diolah menjadi kain terbarukan dan papan MDF kriya. Gerakan ini mendorong mahasiswa untuk tidak hanya mendaur ulang, tapi menciptakan nilai baru dari bahan lama.
Tukar Kosong, Refill Penuh
Program refill sabun dan sampo dihadirkan di titik-titik komunitas. Mahasiswa dapat menukar botol kosong dengan isi ulang, mengurangi limbah plastik sekali pakai.
Perawatan AC Ramah Iklim
GOD menggandeng teknisi bersertifikat untuk melakukan pemeliharaan AC preventif di kamar-kamar mahasiswa. Fokusnya: mendeteksi dan mencegah kebocoran refrigeran, yang menjadi penyumbang besar pemanasan global.
“Kami percaya perubahan besar justru lahir dari tempat yang paling sederhana, dari kamar kos hingga konsumsi pribadi seperti sabun mandi,” ujar R. Putut Susetyo B. W., CEO Salam Group dan inisiator GOD.
Langkah di Bandung bukan sekadar perluasan wilayah, melainkan perluasan nilai dan aksi nyata. Dengan ribuan mahasiswa dan kamar kos sebagai titik awal perubahan, Bandung menjadi simpul strategis menuju kota-kota berikutnya: Yogyakarta, Semarang, Bojonegoro, Surabaya, dan lainnya.
Di setiap kota, GOD membawa misi yang konsisten: menumbuhkan ekonomi sirkular, membangun kesadaran ekologis, dan mencetak generasi muda sebagai pemimpin iklim masa depan. (Rls)

