Serpongupdate.com – Program-program pendampingan UKM Sampoerna dilakukan dalam bentuk pembangunan kapabilitas yang terintegrasi. Secara simultan Sampoerna melakukan program pembinaan terhadap anggota SRC melalui edukasi penataan toko, strategi pemasaran, dan manajemen keuangan.
Untuk memberikan edukasi melalui pengalaman nyata mengenai ekosistem komersial, PRN menampilkan replika toko retail tradisional dan simulasi pembinaan. Para peserta mendapat pengetahuan mengenai peran SRC dalam membangun sosial ekonomi dan keterlibatan semua lini untuk memperkuat jaringan komunitas SRC.
“Melalui tiga misi utama PRN, ‘Ayo Maju, Ayo Bersama, Ayo Berbagi’, Sampoerna senantiasa mengambil peran aktif yang memberikan dampak peningkatkan kualitas bagi mitra, anggota serta masyarakat luas,” lanjut Henny.
Bersamaan dengan kegiatan PRN, Sampoerna juga melakukan terobosan inovatif untuk memperkuat ekosistem komersialnya melalui pemanfaatan teknologi digital, yaitu dengan meluncurkan aplikasi ”Ayo SRC” untuk memudahkan akses para anggota SRC terhadap informasi mengenai pembinaan UKM dari Sampoerna.
Henny Susanto, Kepala Urusan Komersial & Pengembangan Bisnis PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) mengatakan, Sampoerna juga melakukan terobosan inovatif untuk memperkuat ekosistem komersialnya melalui pemanfaatan teknologi digital, yaitu dengan meluncurkan aplikasi ”Ayo SRC” untuk memudahkan akses para anggota SRC terhadap informasi mengenai pembinaan UKM dari Sampoerna.
“Melalui ini, diharapkan para pelaku retail tradisional mampu berakselerasi dengan perubahan zaman, mandiri secara ekonomi, dan berkontribusi menyejahterakan komunitas sekitarnya,” ujar Henny saat gelar Pesta RetaIl Nasional di ICE BSD, Kamis (22/11).
Sementara itu, Muhammad Rudy Salahuddin selaku Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia mengatakan, kami mengapresiasi inisiatif Sampoerna dalam mendampingi toko retail tradisional menghadapi tantangan, khususnya di era digitalisasi seperti sekarang ini. Sinergi pemerintah dengan sektor swasta yang memiliki keahlian dalam dunia retail seperti Sampoerna merupakan inisiatif yang tepat sasaran.
Mengenai pemanfaatan teknologi digital, Wardoyo selaku Sekretaris Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia menyampaikan, Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pengembangan Koperasi dan UKM pada tahun 2017 yang masing-masing berjumlah sekitar 152.714 unit Koperasi dan 815.717 unit pelaku UKM menjadi sangat penting. Dari jumlah koperasi tersebut, sebanyak 59, 03% merupakan jenis konsumen dengan mayoritas berbisnis retail tradisonal.
Untuk itu, bagi pelaku Koperasi dan UKM, khususnya peretail tradisional, mempermudah usaha sekaligus menjangkau pasar secara lebih luas melalui pemanfaatan teknologi informasi merupakan sebuah keniscayaan. Bisnis yang ingin sukses jangan sampai ketinggalan trend terbaru agar bisa mempertahankan daya saing secara berkelanjutan.
“Oleh karena itu, para pelaku Koperasi dan UKM perlu memahami penggunaan teknologi informasi, agar mereka dapat mengambil bagian dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar pada tahun 2020 nanti,” ujarnya. (sbr)