Serpongupdate.com – Kemajuan teknologi kini menjadi bagian penting dalam industri perawatan kulit. Selama dua dekade terakhir, ERHA telah mendalami konsep perawatan kulit (caring) dan melahirkan berbagai rangkaian produk over the counter (OTC) untuk konsumen dengan mobilitas tinggi dan memiliki masalah kulit yang tergolong ringan, serta merawat dan mengatasi permasalahan kulit (caring dan curing) melalui konsultasi dengan dermatolog yang dikombinasikan dengan teknologi perawatan kulit.
Inovasi teknologi perawatan kulit di ERHA CLINIC sudah semakin maju seiring dengan kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Namun ERHA juga melihat, tingginya segmen konsumen yang mencari produk perawatan sehari-hari dan ingin menggali kebutuhan spesifik kulit mereka secara mandiri.
Perjalanan yang perlu ditempuh konsumen dalam menemukan produk perawatan yang tepat, kerapkali menyebabkan masalah. Yang pertama adalah terbuangnya waktu (time spent) yang relatif berbeda untuk setiap individu. Yang kedua juga berkaitan dengan waktu yaitu trial and error, artinya dalam perjalanannya setiap konsumen juga akan bertemu dengan produk-produk yang tidak cocok dengan kondisi kulit mereka. Kemungkinan kedua ini terbilang tinggi sejak adanya media sosial dimana konsumen terekspos dengan berbagai produk perawatan, tanpa betul-betul memahami mana yang sesuai untuk jenis dan kebutuhan kulit mereka.
Yang dibutuhkan setiap individu dalam merawat kulit adalah solusi yang tepat, untuk itu langkah pertama yang harus ditempuh adalah memiliki pemahaman akan jenis kulit sendiri. Namun tanpa diagnosa yang akurat, konsumen yang belum memahami karakter kulit mereka, tidak akan bisa memenuhi kebutuhan kulitnya dan akan kembali melalukan trial and error.
Dalam mengidentifikasi jenis kulit, selama ini masyarakat secara umum mengenal adanya 4 klasifikasi kulit yaitu kering, berminyak, kombinasi, dan sensitif, yang dipopulerkan oleh tokoh kosmetik Helena Rubinstein pada awal 1900-an. Namun seiring dengan berkembangnya inovasi produk perawatan, klasifikasi Rubinstein tidak lagi cukup untuk menentukan karakteristik kulit yang lebih spesifik. Kini Baumann Skin-Type Indicator (BSTI) atau Indikator Tipe Kulit Baumann menjadi parameter baru dalam mengidentifikasi karakter atau jenis kulit secara luas.
BSTI memberikan pendekatan baru yang mengklasifikasikan jenis kulit melalui 4 parameter ciri kulit yaitu kering atau berminyak, sensitif atau resisten, berpigmen atau tidak, dan berkerut atau kencang. Dari paremeter tersebut, kita akan mendapatkan 16 karakteristik jenis kulit yang berbeda. Berangkat dari diagnosa yang akurat, kita akan bisa merawat kulit sesuai dengan kebutuhannya.
“Untuk mempermudah konsumen dalam mengidentifikasi dan merawat kulit mereka, ERHA mempersembahkan inovasi terbarunya, ERHA.DNA sebagai smart skin solution yaitu sebuah sistem pintar berbasis artificial intelligence (AI) dan DNA, untuk menentukan personalized product yang sesuai dengan jenis kulit dan kebutuhan unik setiap individu. Karena tidak ada individu yang sama, sistem pintar ERHA.DNA akan membantu merawat kulit dengan tingkat akurasi penilaian yang tinggi karena diformulasikan sesuai dengan hasil tes AI dan DNA tubuh kita,” jelas dr. Devina Nova Estikaratri, Head of ERHA.DNA.
Sistem pintar ERHA.DNA sebagai smart skin solution terdiri dari 3 rangkaian sistem terpadu, yang mampu mengidentifikasi karakter genetik setiap individu. Sistem pertama adalah SMART ASSISTANT yaitu ERHA.DNA Mobile App sebagai sahabat pintar yang membantu mengidentifikasi jenis kulit, memantau perkembangan, hingga memberikan informasi yang bersifat interaktif sesuai dengan karakter kulit Anda. Sistem kedua adalah SMART INNOVATION yaitu ERHA.DNA Test Kit sebagai alat pintar yang terdiri dari DNA Swab sebagai media pemeriksa karakter genetik kulit, Moisture Tester untuk mengetahui kelembaban kulit, dan Skin Lens untuk mengetahui kondisi pori-pori. Sistem ketiga adalah SMART TREATMENT yaitu ERHA.DNA Skincare Products sebagai rangkaian pintar perawatan kulit yang terdiri dari Cleanser, Day Moisturizer, Sunscreen, Essence dan Night Moisturizer yang dipilih sesuai dengan jenis kulit dan karakter genetik setiap individu. Karena disesuaikan dengan DNA tubuh, ERHA.DNA Skincare Products ini memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi dalam merawat kulit.
Inovasi ini awalnya lahir dari aspirasi ERHA untuk menjawab kebutuhan konsumen yang kian membutuhkan solusi praktis namun efektif. Pengembangan ERHA.DNA yang membutuhkan waktu lebih dari 2 tahun, melibatkan proses yang cermat dalam mengkombinasikan pemilihan teknologi yang tepat. Hasilnya adalah inovasi yang science-based, evidence-based dan lengkap baik dari segi teknologi maupun rangkaian produk.
“Pada sistem ERHA.DNA Mobile App dan ERHA.DNA Test Kit, penilaian kondisi kulit dianalisa menggunakan teknologi berbasis artificial intelligence (AI) dan DNA. AI disini dirancang untuk menentukan kondisi kulit saat ini serta perubahannya. AI mengawali analisa lewat sejumlah kuesioner pada ERHA.DNA Mobile App dan rangkaian tes menggunakan ERHA.DNA Test Kit yang juga melakukan analisa DNA melalui sampel saliva. Melalui sistem alogritma unik dan hasil tes DNA, basis data kemudian akan menentukan rangkaian produk yang paling sesuai dengan kondisi kulit konsumen,” jelas Andreas Antoninus, Business Innovation Senior Manager Derma Global Ventura.
Dengan sistem pintar ERHA.DNA, konsumen tidak perlu lagi menyaring sekian banyak produk perawatan dan melalui perjalanan trial and error. Konsumen akan langsung mendapatkan rangkaian produk perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit dan bisa secara rutin memeriksa perubahan yang terjadi pada kulit selama menggunakan rangkaian perawatan tersebut. Sebuah inovasi luar biasa yang menciptakan kenyamanan konsumen dalam menemukan produk yang tepat dan memeriksa kondisi kulitnya secara rutin, tanpa stress.
“Peluncuran ERHA.DNA sebagai smart skin solution ini akan menjadi sebuah momen penting dari perjalanan 20 tahun ERHA sebagai brand dengan layanan dan produk perawatan kulit terpadu yang sejak awal, berkomitmen untuk terus melayani masyarakat dengan memberikan solusi terdepan dan hasil yang nyata. Sekaligus menjadi milestone bagi perjalanan Derma Global Ventura atau DGV sebagai holding company yang menaungi ERHA, yang merupakan salah satu dari sekian brand dalam portfolio bisnis kami di bidang dermatologi. Kami berharap peluncuran inovasi ERHA.DNA hari ini tidak hanya bisa menjadi bagian dari revolusi perawatan kulit Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam menjaga kualitas kesehatan kulit masyarakat Indonesia,” tutup Alfons Sindupranata, CEO Derma Global Ventura. (rls)