31.5 C
Tangerang Selatan
Selasa, 26 Agustus 2025
Serpong Update
Gallery

Festival Tumpeng Nusantara 2025 “Tumpeng: Makanan Kebanggaan yang Menyatukan Nusantara

Serpongupdate.com  – Dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Indonesian Gastronomy Community (IGC) bersama Hotel Borobudur Jakarta dan Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) menyelenggarakan Festival Tumpeng Nusantara 2025 — sebuah perayaan rasa yang menyatukan bangsa, menghidupkan tradisi, dan membangkitkan semangat cinta tanah air melalui kekayaan kuliner.  Tema Kegiatan ini  “Tumpeng: Makanan Kebanggaan yang Menyatukan Nusantara” yang menunjukan Tumpeng sebagai lambang syukur, keberagaman, dan semangat persatuan bangsa.

Festival Tumpeng Nusantara 2025 mendapatkan dukungan dari Kementerian Kebudayaan Republika Indonesia. DR. Fadli Zon Menteri Kebudayaan Republik Indonesia hadir untuk melihat langsung dan memberikan sambutan mengenai kuliner Indonesia yang merupakan kekayaan budaya Indonesia

“Kementerian Kebudayaan selalu berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian dan pengembangan kuliner nusantara, baik melalui edukasi, promosi, maupun pengakuan hukum seperti penetapan. Warisan Budaya Tak Benda.Lebih dari sekedar makanan, kuliner dapat menjadi alat diplomasi budaya yang sangat efektif sehingga makin banyak negara yang mengenal Indonesia melalui makanannya, hal ini disampaikan oleh DR. Fadli Zon.

DR. Fadli Zon menambahkan bahwa sebagai warisan budaya, nasi tumpeng bukan sekedar hidangan. Nasi tumpeng menjadi symbol dalam ritual adat, upacara keagamaan, perayaan, atau momen-momen penting lainnya. Festival Tumpeng Nusantara 2025 ini bukan hanya menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan kuliner tradisional, tapi juga momentum yang tepat untuk memperkuat identitas budaya bangsa di tengah arus modernisasi dan globalisasi.

Di tempat yang sama Ria Musiawan , Ketua Umum IGC mengatakan bahwa di  Festival Tumpeng Nusantara 2025,  Indonesian Gastronomy Community (IGC) menerbitkan buku “Tumpeng Indonesia” yang diharapkan menjadi rujukan bagi para pecinta kuliner, akademisi, pelaku industri makanan, serta masyarakat yang ingin memahami lebih dalam tentang tumpeng sebagai bagian dari warisan gastronomi Nusantara.

Ria Musiawan menembahkan bahwa melalui buku Tumpeng ini, IGC ingin mengabadikan filosofi, sejarah, dan keanekaragaman tumpeng dalam satu karya referensi yang otentik dan inspiratif.”  Lanjutnya, “Tumpeng adalah lebih dari sekadar hidangan, melainkan simbol perayaan, kebersamaan, dan nilai budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap tumpeng  mengandung makna mendalam, mencerminkan kearifan lokal dan identitas budaya Indonesia.”

Sementara itu Tashya Megananda Yukki, ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia  (APJI) melihat bahwa Festival Tumpeng Nusantara 2025 merupakan bentuk nyata cinta tanah air melalui kekayaan rasa dan budaya. Tumpeng harus dilestarikan agar anak muda dan generasi bangsa di masa datang mengenal tumpeng.

Karina Eva Poetry, Director of Marketing Communications Hotel Borobudur mengatakan bahwa Hotel Borobudur mendukung pariwisata berkelanjutan. Kami mengadakan festival Tumpeng, yang mana ini mengusung tema untuk menyatukan dan menghidupkan kembali warisan kuliner budaya Indonesia.

Festival Tumpeng Nusantara 2025 menghadirkan Kompetisi Tumpeng Selamat yang diikuti oleh 16 peserta dari sekolah dan Lembaga Pendidikan yang bertujuan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap tradisi kuliner Nusantara sekaligus menguji kreativitas mereka dalam menyajikan Tumpeng Selamat sebagai warisan budaya yang hidup, dan  yang menjadi pemenang adalah peserta dari Universitas Asaindo

Selain kompetisi, pengunjung dapat menikmati Pameran Tumpeng yang menampilkan 10 jenis tumpeng berbeda, masing-masing dengan makna, asal-usul, dan tujuan unik yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara

Menurut Arief Djoko Budiono selaku koordinator penerbitan, “Tujuan penerbitan buku tumpeng ini adalah melestarikan warisan Kuliner Indonesia dengan mendokumentasikan sejarah, filosofi, dan variasi tumpeng dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk resep-resep autentik dan inovatif.”

Sedangkan menurut Ketua Dewan Pakar Pudyotomo A. Saroso tujuan kedua adalah menginspirasi generasi muda dengan mengenalkan nilai-nilai budaya melalui makanan agar generasi penerus lebih memahami dan bangga dengan warisan kuliner Indonesia. (Rls)

Berita Terkait

Leave a Comment