28.2 C
Tangerang Selatan
Senin, 31 Maret 2025
Serpong Update
Gallery

FGDcampus di Ajang FGDexpo 2017 Buka Potensi Kreativitas Bisnis

Serpongupdate.com – FGDexpo 2017 yang menjadi ajang pameran bisnis industri kreatif dan grafika tidak hanya dimanfaatkan sebagai arena untuk menjual produk-produk printer skala besar. Ajang ini juga memberikan ruang bagi para generasi millennial yang kini rata-rata telah memasuki usia kerja untuk unjuk kebolehan berkreasi dalam bisnis kreatif.

Sejak hari pertama penyelenggaraan FGDexpo 2017, FGDCampus tidak pernah absen menghadirkan berbagai acara, seperti FGDConnect PSP Seminar, PRINT CEO TALK – Printpack Indonesia, UNIMES – Focusight, dan FGD Fablab yang mengangkat beberapa focus yakni 3d Printing dan Balinese Style Art,
menjadi tempat sharing knowledge dan berdiskusi bagi para pelaku industri kreatif, hingga para pelajar.

Keberadaan FGDcampus menjadi wadah kepedulian FGDforum akan pentingnya edukasi mengenai teknologi terbaru di industri grafika, mengingat multiplier effect yang ditimbulkannya terhadap sub-sektor industri kreatif lainnya. “FGDexpo merupakan jembatan komunikasi antara produsen dan pengguna jasa grafika, oleh karenanya edukasi dan sosialisasi tentang peran penting industri grafika selalu menjadi bagian dari FGDexpo. Melalui FGDcampus, edukasi dapat diberikan kepada sub-sektor industri kreatif lainnya, terutama yang menyangkut hal-hal terbaru dari Industri Kreatif dan Grafika” papar Danton Sihombing, Chairman FGDforum.

Dihari ketiga FGDexpo 2017, FGDcampus menggelar acara workshop menggambar dengan menggunakan peranti pen tablet Wacom dengan tema Balinese Style Art. Adi Sofyan, Sales & Marcom Manager PT GrandTech Systems Indonesia, selaku distributor Wacom menjelaskan mengenai pentingnya kertas meskipun kini industri kreatif telah masuk ke era digital. “Para pelaku desain grafis ternyata masih memerlukan kertas fisik untuk menggambar dan membuat sketsa sehingga muncul produk pen tablet yang bisa mentransfer gambar di kertas menjadi gambar digital,” ujarnya.

Dengan masih adanya kebutuhan terhadap kertas berikut solusi printing, maka industri grafika menurut Adi tetap akan tumbuh. Kebutuhan industri kertas juga diamini oleh Paestaman Siagian, dari Mettaform, perusahaan percetakan Kompas Gramedia Group pada acara FGDcampus di hari Jumat (25/8) yang mengangkat tema mengenai Smart Packaging Trend 2020. “Tren packaging masa depan di Asia dan Indonesia akan mengarah ke penggunaan QR code dan unique code, jadi menggabungkan solusi inovasi dan media fisik kertas.

Pada hari yang sama, FabLab Bandung juga menggelar workshop 3D printing yang mendapat antusiasme cukup banyak dari peserta, yang kebanyakan adalah para mahasiswa dan para desainer tiga dimensi. FabLab Bandung merupakan laboratorium fabrikasi yang tercatat sebagai salah satu dari 1168 FabLab di seluruh dunia.

Minat generasi milenial terhadap Industri Kreatif dan Grafika patut disyukuri karena akan membawa industrinya tumbuh lebih dinamis. Namun demikian, ide-ide kreatif dari generasi anak muda Indonesia tetap harus mengikuti standar dan mutu yang ada. Menurut Dr. Zakiyah, MM, Kepala Pusat Perumusan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN), perlu standar grafika yang harus diikuti oleh produsen atau perusahaan-perusahaan di bidang printing, publishing, atau packaging. Hal ini diungkapkan pada sesi ATGMI Gathering mengenai Standarization ISO-SNI di ruang FGDcampus setelah acara pembukaan FGDexpo 2017.

Berita Terkait

Leave a Comment