Serpongupdate.com – Setelah sukses melayani para Alumni Reuni 212 berangkat ke Monas Jakarta beberapa hari lalu, kini Forum Bersama Tangerang Selatan (Forbest) menggelar Diskusi Publik Memperingati Hari Anti Korupsi Internasional 9 Desember, dengan tema : Refleksi Kebijakan Dan Kelembagaan Anti Korupsi Pemkot Tangsel, di Rumah Makan Sate Paijo, Serpong Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (09/12/2018).
Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan Diskusi ini diantaranya adalah Asda I Pemkot Tangsel Rahmat Salam, Asda III Pemkot Tangsel Teddy Meiyadi, Perwakilan Inspektorat Tangsel Sumoharjo, Ketua Fraksi PKS DPRD Tangsel Siti Chadijah. Sedangkan Ketua Forbest Arif Wahyudi ditunjuk sebagai moderator.
Diawal Arief Wahyudi menjelaskan bahwa korupsi masih menjadi penyakit berat bangsa ini, dampaknya yang multi dimensi sudah disadari, namun perilaku koruptif masih subur di sana sini.
“KPK dibentuk namun justru kasus korupsi menjadi berita setiap hari. Segenap upaya memberantasnya sudah dilakukan semua level Pemerintahan, termasuk oleh Pemkot Tangsel”, ujar Arif Wahyudi.
Perwakilan Inspektorat Kota Tangsel Sumoharjo menjelaskan tentang semangat pemberantasan Korupsi di Tangsel yang sudah dilakukan beberapa tahun terakhir ini.
“Salah satunya adalah dengan dibentuknya Unit Pengendali Grafitisi dan juga Tim Saber Pungli yang merupakan gabungan daripenegak hukum. Tim ini sudah mulai bekerja namun belum ada yang tertangkap melakukan pungli. Karena pungli harus jelas bukti dan faktanya baru bisa segera ditindak,” ujar Sumo.
Sumoharjo juga merilis Indeks Integritas Pemkot Tangsel yang diakuinya semakin baik.
“Di tahun 2017 Pemkot Tangsel mendapat Indeks Integritas 74.98 dari skala 100. Sedangkan daerah yang paling tinggi adalah Aceh yaitu skala 77 dan yang paling rendah adalah Papua dengan indeks 55,” ucapnya.
Asda I Pemkot Tangsel Rahmat Salam menjelaskan bahwa pemerintah Kota Tangerang Selatan sudah meluncurkan aplikasi pengaduan masyarakat berbasis android, SIARAN (Sistem Aplikasi Pelaporan dan Penugasan) TANGSEL.
“Dengan adanya sistem ini, masyarakat dapat dengan cepat melaporkan kepada Pemerintah Kota Tangsel apabila melihat hal-hal atau permasalahan yang terjadi di lingkungannya masing-masing; seperti masalah sampah, kemacetan, banjir, parkir liar, infrastruktur, fasilitas publik, termasuk adanya korupsi kolusi dan nepotisme,” kata Rahmat Salam.
Langkah Pemkot Tangsel dalam memberikan pelayanan juga didukung oleh Asda III Pemkot Tangsel Teddy Meiyadi, dimana saat ini Pemkot Tangsel semakin berbenah untuk mencegah terjadinya pungli korupsi dan nepotisme.
“Pemkot Tangsel mulai dari tingkatan bawah bertekad untuk bersama-sama mencegah korupsi. Ini sudah menjadi instruksi dari Walikota yang harus dilaksanakan oleh seluruh Aparat Pemerintah Pemkot Tangsel,” ucap Teddy.
Sementara itu Ketua Fraksi PKS DPRD Tangsel Siti Chadijah mengajak masyarakat Tangsel untuk tidak memberikan kesempatan terjadinya korupsi di Tangsel.
“Berbicara korupsi maka kita berbicara penyalahgunaan anggaran baik oleh politisi maupun pejabat publik yang memperkaya seseorang maupun kelompok. Dalam Anti korupsi yang harus dilakukan adalah menghalangi motivasi maupun kesempatan terjadinya korupsi di Tangerang Selatan,” terang Siti Chadijah.
Diakhir Ketua Forbest Arif Wahyudi menuturkan tentang pertanyaan yang kurang bisa dijawab para pejabat adalah seberapa berhasilnya Tim Tunas Integritas, Tim Saber Pungli dan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG).
“Hingga tahun ketiga UPG dinyatakan baru ada satu kasus yang dilaporkan. Realitas ini memunculkan pertanyaan mengapa hanya satu kasus yang terlaporkan? Apakah karena tidak ada gratifikasi Tangsel ataukah karena sebab yang lain ?,” tanya Arif
Ia juga menyoroti Kinerja Tim Saber Pungli dan Tim Tunas Integritas juga tidak terexpose dalam Diskusi Publik ini.
“Di sisi lain peserta dan juga Asda III menyoroti pungli berupa pengelolaan parkir oleh satu ormas di salah satu RSUD. Pengelolaan liar ini dihentikan Pemkot Tangsel. Pertanyaannya adalah apakah ini merupakan pungli satu-satunya dan terakhir di Tangsel,” pungkas Arif. (Nto).
