Serpongupdate.com – Pemerintah Kota Kaohsiung melalui Dinas Pertanian semakin gencar memperkenalkan wisata pedesaan ke pasar Asia Tenggara. Pada 18–22 Agustus, bersama Asosiasi Pariwisata Taiwan, delegasi Kaohsiung hadir di Tourism Promotion Fair di Jakarta dan Bandung, sekaligus melakukan rangkaian pertemuan bisnis dan kunjungan lapangan.
Dalam kunjungan ini, delegasi Kaohsiung tak hanya tampil di pameran pariwisata, tetapi juga melakukan pertemuan bisnis dengan dua agen perjalanan besar di Jakarta, yaitu Avia Tour dan Ayo Wisata untuk memaparkan konsep Farm a Day in Kaohsiung. Keduanya menilai program ini berbeda dari tur biasa karena menawarkan pengalaman autentik pedesaan, serta berpotensi menarik pasar insentif dan keluarga Indonesia.
Selain bertemu pelaku industri wisata, delegasi Kaohsiung juga menyempatkan diri berkunjung ke dua desa wisata edukatif yang dikelola pemerintah Jakarta, yakni Agro Edukasi Wisata Ragunan dan Kampung Eduwisata Bhinneka.
Di AEW Ragunan, rombongan diterima langsung oleh Dr. drh. Hasudungan A. Sidabalok, M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. Ia menyambut baik inisiatif ini dan menekankan pentingnya inovasi dalam urban farming.
“Melalui teknologi rumah kaca pintar berbasis AI dan IoT, kami membuktikan bahwa pertanian ramah lingkungan juga bisa dikembangkan di tengah kota. Dikombinasikan dengan program edukasi untuk pelajar, masyarakat bisa lebih menghargai nilai pertanian dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Ia pun menyatakan kesiapannya untuk berkunjung ke Kaohsiung dalam rangka memperdalam pertukaran pengalaman di bidang pertanian cerdas.
Sementara itu, kunjungan ke Kampung Eduwisata Bhinneka memberi wawasan tambahan tentang bagaimana desa wisata berbasis budaya lokal, keberlanjutan, dan partisipasi komunitas dapat dikembangkan. Desa ini telah meraih berbagai penghargaan dan dikenal sebagai contoh terbaik pengembangan wisata berbasis komunitas di Indonesia.
Kepala Dinas Pertanian Kaohsiung, Yao Zhi-Wang, menegaskan pentingnya kolaborasi ini. “Baik lewat kemitraan dengan pelaku industri maupun pertukaran dengan lembaga pendidikan, tujuan kami sama: memperluas jejaring internasional, berbagi pengalaman, sekaligus menunjukkan potensi besar pedesaan Kaohsiung. Ke depan, kami akan terus membuka ruang kerja sama agar wisatawan dunia dapat mengenal lebih dekat budaya, alam, dan keramahan masyarakat Kaohsiung,” ujarnya. (Rls)
